Perahu Sandeq, Mewakili Semangat Bahari Suku Mandar di Anjungan sulawesi Barat TMII

JUMAT, 25 MARET 2016
Jurnalis : Miechell Koagouw / Editor : Fadhlan Armey /  Sumber Foto: Miechell Koagouw

TMII JAKARTA — Dengan Mamuju sebagai Ibukota Provinsi, maka Sulawesi Barat, seakan sedang meretas jalan dari kejayaan masa lampau untuk menuju tingkatan berikutnya, melalui promosi industri pariwisata ke mancanegara.
Replika Rumah Adat Mandar, sebagai bangunan utama Anjungan Provinsi Sulawesi Barat TMII
Ciri khas dan keunikan Busana adat tradisional laki-laki Mandar yang dibuat dari bahan kulit kayu didampingi keanggunan busana adat tradisional wanitanya yang mempesona
Provinsi hasil pemekaran dari Sulawesi selatan ini sangat serius mengembangkan setiap potensi wisata yang ada di daerah, ini adalah wujud keinginan masyarakat Sulawesi barat agar dikenal luas sampai ke mancanegara.

Anjungan Sulawesi Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diresmikan pada tanggal 18 April 2009 oleh Gubernur Sulawesi barat, Drs.H.Anwar Adnan Saleh. Suku Mandar merupakan penghuni terbesar di Provinsi Sulawesi barat, sehingga bangunan utama anjungan mengambil bentuk replika Rumah adat Mandar yang merupakan rumah panggung dari kayu dengan bagian teras bernama ‘lego-lego’. Semakin tinggi kolong rumah panggung menandakan tingkatan sosial penghuninya. Keunikan Rumah adat mandar (rumah mamuju) ini adalah anak tangganya semua berjumlah ganjil.

Walau hanya sebuah replika, namun masuk ke dalam ruangan anjungan membuat pengunjung seperti merasakan suasana rumah adat Sulawesi barat di daerah asalnya. Temaram cahaya yang berasal dari ornamen lampu gantung di tiap balok kayu utama berhasil mengeksploitasi keingintahuan pengunjung mengenai apa saja isi yang ada di dalam anjungan.

Lihat juga...