JUMAT, 18 MARET 2016
Jurnalis: M. Fahrul / Editor: ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: M. Fahrul
SUMENEP — Melonjaknya harga daging ayam yang terjadi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang menyebabkan daya beli menurun sejak sepekan terakhir mulai dikeluhakan para pedagang.
![]() |
Penjual daging ayam di Pasar Tradisional Sumenep |
Kenaikan harga daging ayam yang mencapai Rp. 2000 – Rp. 5000 per kilogram membuat minat pembeli menurun drastis. Biasanya para pedagang yang menjual daging dalam setiap harinya mencapai 1 kwintal, kini hanya menjual kurang lebih 50 kilogram, sehingga mereka harus memotong ayam yang akan dijual lebih sedikit agar tidak tersisa.
“Sejak harganya naik pembeli semakin sedikit, padahal naiknya tidak terlalu tinggi. Jadi semua pedagang mengeluh, karena barang dagangan yang terjual tidak seperti sebelumnya,” kata Sulaiha, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Anom Kabupaten Sumenep, Jumat (18/3/2016).
Harga daging ayam potong pada sebelumnya hanya seharga Rp. 28.000 per kilogram, tetapi kini naik menjadi Rp. 30.000 per kilogram, sedangkan untuk harga ayam kampung yang semula Rp. 60.000 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp. 65.000 per kilogram.
“Akibat sepinya pembeli sangat berdampak terhadap omset penjualan pedagang setiap harinya, tetapi mau gimana lagi, karena berjualan ini merupakan pekerjaan kami sejak dulu, jadi tetap kami telateni walaupun hasilnya sedikit,” paparnya.

Para pedagang belum tahu pasti apa yang menjadi penyebab naiknya harga daging ayam, sehingga mereka hanya bisa berharap kepada pemerintah agar segera mengambil langkah cepat agar dapat menstabilkan dan menekan kenaikan harga daging ayam supaya tidak semakin melonjak.