SELASA, 1 MARET 2016
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Zulfikar Husein
ACEH — Meski diawal Februari sempat mengalami kenaikan, harga komoditi pinang di Kabupaten Aceh, Provinsi Aceh, dalam sepekan terakhir kembali mengalami penurunan tanpa diketahui penyebab pastinya.
![]() |
Petani pinang |
“Sudah sejak seminggu ini harga pinang turun cukup drastis, dari harga sebelumnya Rp.12 ribu, sekarang menjadi Rp. 6 ribu,” ujar Misbahuddin, petani kebun di Nisam Antara, Aceh Utara, kepada Cendana News, Selasa (1/3/2016).
Padahal, kata Msibah, pada pertengahan Februari 2016 lalu, harga pinang basah di Aceh Utara dijual oleh petani dengan harga Rp.12.000 dari sebelumnya untuk pinang basah Rp.9000 hingga Rp.10.000. Sementara pinang kering berkisar antara Rp.14.000 hingga Rp.15.000.
Petani lainnya, Salamaton juga mengakui hal yang sama. Sebelumnya harga komoditi pinang alami kenaikan sekitar Rp.2 ribu.
“Februari kemarin malah harga pinang naik, pinang basah Rp. 10 ribu naik jadi Rp. 12 ribu. Tapi sekarang turun,” katanya.
Pinang-pinang tersebut nantinya akan dijual ke pengumpul yang ada di wilayah Aceh Utara dan Bireuen dan di ekspor ke luar negeri.
Meskipun harga mengalami penurunan, para petani kata Salamaton tetap menjualnya kepada para pengumpul.
“Kalau tidak kami jual, ya kami tidak punya uang untuk biaya kehidupan sehari-hari,” pungkas Salamaton.