BNN Sumenep Belum Temukan Narkoba Masuk Pesantren

JUMAT, 18 MARET 2016
Jurnalis: M. Fahrul / Editor: ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: M. Fahrul

SUMENEP — Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur hingga saat ini belum menemukan adanya narkoba yang beredar di dalam pesantren.
 Bambang Sutrisno, Kepala BNN Kabupaten Sumenep
“Ketika kami melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian ternyata belum ada seorang santri yang terlibat penyalahgunaan narkoba di pesantren,” kata Bambang Sutrisno, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumenep, Jumat (18/3/2016).
Disebutkan, bahwa untuk sementara ini ia belum menemukan narkoba yang masuk ke pesantren.  
“Mungkin ini keterbatasan kami, sehingga untuk melacak lebih jauh kepada pesantren-pesantren yang ada di daerah ini masih minim. Kalau memang itu benar saya katakan benar, tapi apabila itu benar-benar diketahui kami sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa apa yang disampaikan oleh pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) bukan berarti tidak benar, namun bisa saja apa yang disampaikan tersebut memang benar adanya, tetapi untuk sementara Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ada di daerah masih belum tahu, sebab lembaga tersebut baru terbentuk dan berjalan selama enam bulan.
“Makanya kami masih sampai sejauh itu. Tapi tetap kami lakukan evaluasi dan penelitian ke pesantren,” paparnya.
Pihaknya juga merasa kaget ketika ada narkoba masuk ke pesantren di wilayah ini, sebab selama ini ia seringkali diundang untuk melakukan sosialisasi bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, sehingga sangat sulit barang haram tersebut untuk beredar.
Sejak adanya statement narkoba masuk pesantren membuat banyak kalangan mulai angkat bicara, karena apa yang disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat dinilai kurang akurat, sebab dalam statement itu tidak menyajikan data valid, sehingga menimbulkan keraguan dikalangan masyarakat.
Lihat juga...