20 Tahun Hasil Pengamatan, Guntur Temukan Kerajinan Mozaik Mangrove

RABU, 2 MARET 2016
Jurnalis : Ferry Cahyanti/ Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber Foto: Ferry Cahyanti

BALIKPAPAN — Bakat seni yang dimiliki salah seorang warga yang sudah lebih dari 20 tahun menetap di Kota Balikpapan membuahkan hasil yang sangat unik. Pembuatan lampu hias, frame dan hiasan dinding dari limbah manrove mulai digelutinya Guntur Harianto lebih dari lima tahun.
 Guntur Harianto dengan kerajinan Mozaik Mangrove
Hasil kerajinan yang dibuatnya bersama lima pengrajin seni lainnya diberi nama Mozaik mangrove. Produk yang dihasilkan dari limbah batang pohon mangrove ini menghasilkan berbagai produk seperti lampu hias, hiasan dinding, jam dinding dan akan hadir wallpaper dan akan dipamerkan dalam satu galeri pada bulan Maret 2016 ini.
“Tinggal yang berdekatan dengan kawasan hutan mangrove memacu saya untuk memanfaatkan limbah pohon mangrove itu. Bahkan sudah saya amati 20 tahun dan bagaimana merangkainya,” ucap Guntur saat ditemui dikediamannya kawasan Gunung Tepian 4 Balikpapan Barat, Rabu (2/3/2016).
Dikatakan Guntur, baru tahun lalu menemukan formula yang tepat untuk mengolah limbah batang pohon mangrove menjadi kerajinan yang bermanfaat.Pertama, kayu diiris kemudian direbus selama 15-20 menit untuk menghilangkan kotorannya. Air rebusan diberi asam sitrat untuk menghilangkan bakteri. Kedua, potongan kayu disangrai untuk mematikan reaksi memuai dan tidak menyusut dalam bentuk apapun.
“Potongan limbah mangrove mampu menghasilkan motif untuk 30 lampu hias. Bahkan bisa membuat kerajinan lainnya,” sebutnya.
Namun sayang, produk yang dihasilkannya belum untuk dikomersilkan karena Guntur mengaku masih ada kekurangan dalam pembuatannya. Sehingga Ia mencoba terus dan memperbaikinya hingga orang mengenal produknya.
“Dalam waktu dekat produk yang dihasilkan akan dikomersilkan setelah galerinya dibuka. Harga yang ditawarkan juga bervariasi dari dua hingga enam juta rupiah,” terang pria kelahiran Blitar.
Guntur mengatakan, pasar yang akan disasar yakni menengah termasuk cafe, hotel dan rstoran. Targetnya apabila sudah dibuka galeri kerajinan yang sudah dihasilkan bisa dikomersilkan.
Meski tinggal di lingkungan manrove, Guntur memilih limbah yang ada di tepian pantai. Sehingga ia memburu limbah batang pohon mangrove di pantai Manggar dan Lamaru.
Kerajinan limbah batang pohon mangrove ini melibatkan warga sekitar. Karena selain mozaik mangrove, bersama warga sekitar membuat souvenir seperti aneka wadah dan gantungan kunci dari daun kupu-kupu.
Lihat juga...