Wujud Apresiasi Tradisi Nusantara, UM Gelar Wayang Kulit

KAMIS, 25 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Agus Nurchaliq / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Agus Nurchaliq

MALANG — Sebagai wujud apresiasi terhadap kesenian tradisi yang ada di Nusantara, Laboratorium Drama Universitas Negeri Malang (UM) sejak kemarin mengadakan Pagelaran Wayang Kulit selama dua hari berturut-turut hingga hari ini di lab drama UM.
Pegelaran wayang kulit di Universitas Malang
Leo, penggagas acara sekaligus pengelola laboratorium Drama menjelaskan, pagelaran wayang kulit selama dua hari ini mengangkat Lakon “Semar Kembar ” dan “Gathutkaca Piyungan” yang sama-sama menceritakan tentang perebutan kekuasaan yang diikuti cara-cara yang tidak benar.
“Wayang kulit menampilkan Dalang Nasional Ki Bayu Suryo Kusumo yang juga merupakan salah satu mahasiswa semester empat jurusan Sastra Indonesia UM,” jelasnya kepada Cendana News, Kamis (25/2/2016).
Menurutnya, tujuan diadakannya pagelaran wayang kulit ini selain sebagai bentuk apresiasi terhadap kesenian tradisional juga untuk memperkenalkan seni tradisi kepada mahasiswa dan masyarakat luas agar lebih mengenal kesenian wayang kulit. 
Leo mengungkapkan, pertunjukkan wayang kulit ini sebenarnya merupakan salah satu program reguler lab Drama yang rutin diadakan setiap bulannya.
“Sejak tahun 2015, kami mempunyai program yaitu memberikan wadah kepada para seniman, baik itu seniman yang muncul dari mahasiswa maupun seniman dari luar kampus UM,”ungkapnya.
Ia menambahkan, tidak hanya wayang kulit namun berbagai ranah pertunjukan seni lainnya seperti musik, teater, tari, ludruk maupun seni lainnya juga pernah dan akan digelar dalam program ini.
Menurutnya, Pemilihan wayang kulit untuk di pertunjukkan kali ini tidak terlepas dari tingkat kesulitan yang dimiliki wayang kulit sebagai salah satu kesenian tradisional. Tidak semua orang mampu dan mau memainkan wayang kulit serta menjadi dalang profesional.
“UM harus berbangga karena memiliki mahasiswa sekaligus Dalang Nasional Ki Bayu Suryo Kusumo, karena tidak semua orang memiliki keterampilan menjadi seorang dalang,”ungkapnya.
Sementara itu, Leo mengatakan selain dari mahasiswa UM, dalam pertunjukkan wayang kulit kali ini ia juga mengikutsertakan pengrawit dari mahasiswa universitas lain dan juga sinden profesional dari siswa sekolah.
Lihat juga...