Titiek Soeharto: Pembangunan Berkelanjutan Butuh Perencanaan

SABTU, 27 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Koko Triarko / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Koko Triarko

YOGYAKARTA — Menyikapi perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan keagamaan di wilayah kecamatan Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (27/2/2016), Pemerintah Desa Margokaton menggelar Rapat Dengar Pendapat Masyarakat (RDPM) terkait 4 Pilar MPR RI dengan menghadirkan perwakilan dari DPR/MPR RI, Titiek Hediati Soeharto. 

Titiek Soeharto memberi sambutan

Dalam rapat tersebut, dibahas persoalan pembangunan berkelanjutan yang saat ini dirasa masih belum bisa diwujudkan. Menanggapi hal itu, Titiek Soeharto dalam sambutannya mengatakan, jika pembangunan berkelanjutan menuntut adanya perencanaan pembangunan yang terukur. Mulai dari rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk itu, Titiek mengingatkan, jika di zaman Orde Baru semua itu sudah dilakukan dengan baik dan terbukti mampu memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara. 
“Kita ingat dulu ada REPELITA dan GBHN yang disusun oleh MPR sebagai lembaga tertinggi negara bersama DPR. Namun, sayangnya sejak era reformasi semua hal di zaman Orde Baru dianggap jelek dan hendak dihapuskan. Padahal, itu sudah terbukti mampu membawa kemajuan bangsa, karena hanya dengan perencanan dan garis besar haluan negara pembangunan berkelanjutan bisa dilakukan”, ungkap Titiek.
Titiek juga mengatakan, saat ini mulai ada upaya untuk menghidupkan lagi GBHN dan REPELITA dengan segala perubahannya sesuai zaman, namun masih ada pihak-pihak yang menganggap jika REPELITA dan GBHN itu dihidupkan lagi berarti menghidupkan lagi Orde Baru. 
“Itu sama sekali tidak betul”, tegasnya. 

 Foto bersama Muspika

Rapat dengar pendapat bersama masyarakat yang diadakan di Aula Balai Desa Margokaton, menghadirkan narasumber Empat Pilar MPR RI dari Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP), Beni Susanto, M.Si dan Nanang Mizwar Hasyim, S.Sos., M.Si yang dimoderatori tokoh pemuda setempat Syaefuddin serta dihadiri Camat Kecamatan Seyegan, Budi Sutamba dan segenap jajaran muspika setempat. 
Selain mensosialisasi Empat Pilar MPR RI, secara lebih konkrit juga dibahas permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Margokaton. Diungkapkan Budi Sutamba, bahwa masyarakat di Margokaton dan lebih luas lagi Seyegan, para petani dipusingkan dengan serangan hama, sehingga sangat diharapkan ada bantuan bibit unggul. Juga disampaikan pula maraknya kenakalan remaja dan peredaran narkoba serta minuman keras yang merusak generasi muda di wilayah Kecamatan Seyegan. Karena itu, melalui sosialisasi Empat Pilar MPR RI diharapkan generasi muda mampu kembali kepada karakter dan kepribadian yang berpancasila.
(Kiri ke Kanan)  Syaefudin, Beni Susanto, Nanang Mizwar Hasyim
Menyikapi hal itu, pun Titiek menegaskan lagi jika para pemuda di Indonesia memegang teguh Pancasila, berbagai pengaruh negatif dari perkembangan zaman seperti narkoba dan minuman keras bisa ditepis. Titiek mengakui, jika sejak reformasi nilai-nilai Pancasila seperti ditinggalkan dan baru akhir-akhir ini kembali digalakkan. 
Pihaknya pun sebagai anggota DPR/MPR RI, sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 mempunyai tugas antara lain memasyarakatkan ketetapan MPR, memasyarakatkan Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang salah satunya dilakukan dalam kegiatan RDPM. Selain itu, juga mengkaji sistem ketata-negaraan UUD 1945 serta pelaksanaannya dan menyerap aspirasi masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan UUD 1945.
Semua itu, kata Titiek, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap UUD 1945 dan Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan sejumlah Ketetapan MPR RI. Juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami serta menerapkan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
RDPM di Balai Desa Margokaton
Sementara itu, Kepala Desa Margokaton, Drs. Muhammad Nawazi mengungkapkan, jika tujuan dari diadakannya RDPM melibatkan generasi muda di wilayahnya yang tergabung dalam Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK serta segenap masyarakat, juga sebagai upaya mencari cara untuk meningkatkan sumber daya masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Nawazi mengharapkan dari pertemuan itu, pembangunan di wilayah pedesaan dalam hal ini Desa Margokaton bisa lebih ditingkatkan.
“Di desa ini ada usaha kecil yang sangat membutuhkan pendampingan. Juga kelompok tani dan ternak yang masih membutuhkan bantuan pendanaan serta penyuluhan. Maka, kami sangat mengharapkan dengan kehadiran Ibu Titiek Soeharto, semangat kami lebih terpacu lagi”, pungkasnya.
Lihat juga...