SELASA, 2 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Aceng Mukaram / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Humas Pemkot Pontianak
PONTIANAK — Masyarakat kurang mampu di Kota Pontianak akan diakomodir dan difasilitasi oleh pemerintah setempat. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kemiskinan di Kota Pontianak ini. Atas dasar itulah Walikota Pontianak, Sutarmidji, menginginkan sejumlah RT/RW untuk lebih pedulI pada masyarakat yang membutuhkan bantuan, terutama masyarakat kurang mampu.
Sutarmidji menyayangkan, anggaran-anggaran yang sudah dialokasikan untuk pengentasan kemiskinan jumlahnya tidak sedikit, akan tetapi tidak terserap seluruhnya. Sutarmidji menuding, hal itu disebabkan RT maupun Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) terkadang menyampaikan data yang tidak sesuai ketika pendataan dilakukan di lapangan.
“Saya minta kepada RT/RW, yang menjadi hak-hak masyarakat betul-betul diurus sesuai dengan persyaratan dan kriteria yang sudah ditetapkan. Kan sayang, banyak anggaran untuk pengentasan kemiskinan tetapi tidak terserap semuanya,” kata Sutarmidji, pada saat penyerahan bantuan uang operasional RT/RW se-Kecamatan Pontianak Timur di Aula Sekolah Terpadu Pontianak Timur, Selasa 2 Februari 2016.
Tahun lalu, jelas Sutarmidji ada anggaran untuk sambungan PDAM sebesar Rp 5 miliar. Namun setelah diverifikasi, yang memenuhi syarat untuk pemasangan sambungan PDAM hanya senilai sekitar Rp 2,1 miliar lebih.
“Artinya, ada sekitar Rp 2,8 miliar atau 1.700 – 1.800 sambungan yang tidak bisa terserap karena diverifikasi tidak memenuhi persyaratan,” kata Sutarmidji.
Selain itu juga, Sutarmidji mengkritisi terkait bantuan bagi rumah tidak layak huni di Kota Pontianak dari pemerintah pusat. Dana alokasi sekian ribu rumah. Namun, begitu ketika dilakukan verifikasi, yang memenuhi kriteria hanya 500 lebih unit rumah yang berhak mendapat bantuan rumah tak layak huni.
“Banyak yang berhak dapat bantuan itu, justru tidak dimasukkan di dalam usulan. Akhirnya dipenuhi lewat APBD. Padahal rumah-rumah yang tidak layak huni itu ada yang lokasinya dekat kantor lurah, ada yang jaraknya hanya tiga rumah dari rumah ketua RT,” ujar Sutarmidji, dalam keterangan pers rilisnya yang diterima.
Sutarmidji berharap, supaya tidak ada lagi anak sekolah yang mengenakan pakaian robek atau sepatu yang rusak. Pemerintah Kota Pontianak, Sutarmidji melanjutkan, setiap tahunnya menyiapkan sekitar 6 ribu – 8 ribu sepatu, seragam, tas, topi, dasi dan perlengkapan sekolah lainnya bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Ia menyayangkan, terkadang masih saja ditemukan ada anak-anak sekolah yang mengenakan pakaian robek dan sepatu yang tidak layak pakai. .
“Saya tak ngerti lagi, apa yang salah. Sebab masih ada yang tidak mau peduli untuk hal-hal yang kecil seperti itu,” jelas Sutarmidji
Pada kegiata itu juga, Sutarmidji menyerahkan secara simbolis bantuan transportasi berupa uang masing-masing Rp 1 juta bagi RT/RW se-Kecamatan Pontianak Timur. Jumlah keseluruhan penerima bantuan di Kecamatan Pontianak Timur berjumlah 465 orang, dengan rincian 382 RT dan 83 RW.