MINGGU, 14 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Zulfikar Husein
ACEH — Tangannya cekatan membubuhkan cat pada setiap huruf dari nama dan kata yang telah diukirnya pada batu nisan. Satu persatu huruf yang ada pada nisan tersebut dirapikan dengan teliti agar cat yang telah ditaruh tidak keluar dari ukiran.
![]() |
Muslem mengerjakan pesanan batu nisan |
Namanya Muslem. Diusianya yang masih muda, 23 tahun, ia sudah berbisnis jual batu nisan. Pekerjaan ini telah dimulainya sejak satu tahun silam. Muslem, dibantu istrinya, Syarifah, menyewa sebuah ruko kecil sebagai tempat tinggal dan juga lokasi bisnis mereka di Dusun Cot Trieng, Krukuh, Aceh Utara, Aceh.
Dengan modal awal Rp.2 juta, Muslem kini sudah bisa menghidupi istri dan seorang anaknya. Ia juga mempekerjakan seorang teman untuk membantunya. Pasang surut bisnis ini ditekuni Muslem dengan sabar dan dorongan istri.
“Bisnis ini kan, kalau ada orang meninggal baru ada yang pesan, kadang banyak kadang sedikit. Istri saya bantu, dia kasih saya semangat meski kadang lagi nggak ada orderan nisan,” ujar Muslem, kepada Cendana News, Minggu (14/2/2016).
Muslem menambahkna, jika rejekinya lagi manjur, satu hari ia memperoleh pesanan 2 hingga 4 batu nisan. Sementara kalau lagi tidak orderan, ia berusaha mengerjakan hal lain, seperti menyiapkan nisan yang kemudian tinggal dibubuhkan nama.
Meski usahanya terkadang surut, katanya ia sama sekali tidak pernah terbesit berharap banyak orang meninggal. Menurutnya, bisnis batu nisan adalah bisnis suka duka. “Kalau lagi nggak ada, ya kami makan dari hasil sebelumnya, tapi nggak pernah berharap setiap hari ada orang meninggal,” kata Muslem.
![]() |
Ruko tempat Muslem tinggal dan berusaha |
Satu buah batu nisan yang siap diukir dengan naman, Muslem menjualnya mulai harga Rp.200 hingga Rp.300 ribu. Sementara untuk nisan yang lengkap dengan dinding sampingnya, Muslem mematok harga mulai Rp.800 hingga Rp.1 juta.
Saat ini, katanya, ia dan istrinya sedang mengumpulkan uang. Kedepannya, jika uangnya sudah cukup, ia akan mencoba membuat berbagai macam pot bunga.
“Ingin sekali mengembangkan bisnis, misal buat pot bunga, tapi belum ada modal,” pungkas Muslem.