Minim Tenaga, Sumenep Masih Kekurangan Penyuluh Pertanian

SENIN, 22 FEBRUARI 2016
Jurnalis: M. Fahrul / Editor: ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: M. Fahrul

SUMENEP — Minimnya tenaga, keberadaan penyuluh pertanian di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih elum sebanding dengan banyaknya desa yang ada. Setiap petugas terkadang harus melayani dua hingga tiga wilayah sendirian.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto menyebutkan, untuk mendapatkan hasil maksimal, idealnya satu petugas menangani satu desa dalam melakukan pembinaan terhadap petani.
“Memang idealnya satu desa itu satu penyuluh, namun kami terkendala karena rekrutmen penyuluh pertanian yang menentukan pemerintah pusat. Bahkan di daerah ini ada satu kecamatan masih satu penyuluh yaitu di Kepulauan Raas,” jelasnya di Sumenep, Senin (22/2/2016).
Disebutkan, minimnya penyuluh pertanian di daerah ini membuat dinas terkait mencari solusi alternatif dengan merekrut penyuluh swadaya, karena banyak orang yang memiliki pengetahuan serta wawasan mengenai masalah pertanian ingin memberikan inovasi kepada para petani, sehingga meski tanpa ada bayaran mereka membantu memberikan pembinaan kepada petani di desanya.
“Ada sebagian orang dengan tulus membantu kita untuk memberikan pemahaman kepada para petani dalam rangka peningkatan swasembada pangan,” papar Bambang.
Dalam merekrut penyuluh swadaya memang tidak secara resmi, tetapi siapapun yang mendaftar untuk menjadi penyuluh tanpa digaji tersebut akan diterima, sehingga dapat membantu memberikan penyuluhan kepada para petani agar mampu merubah pola fikir petani dalam melaksanakan peningkatan swasembada pangan. 
“Yang jelas kami tidak maksa, jika ada yang ingin menjadi penyuluh swadaya kami persilahkan,” paparnya.
Adanya penyuluh swadaya tergantung kesadaran masyarakat di daerahnya yang kekurangan penyuluh, sebab terkadang daerah tersebut ada orang yang memang ahli dibidang pertanian, sehingga mereka meluangkan waktunya untuk ikut memberikan pengetahuan dan pembinaan kepada petani tanpa minta balas jasa.
Sampai saat ini keberadaan penyuluh di daerah ini hanya sebanyak 126 orang, sedangkan banyak desa mencapai 328 desa. Sehingga penyuluh yang ada masih sangat minim dibandingkan dengan banyaknya desa yang ada.
Minimnya penyuluh di daerah ini memang sangat memprihatinkan, namun dinas terkait tidak bisa berbuat apa-apa untuk menambah penyuluh, sebab untuk melaksanakan rekrutmen penyuluh pertanian bukan wewenang pemerintah daerah, sehingga tidak bisa dipaksakan agar menyalahi ketentuan dan aturan yang berlaku.
Lihat juga...