JUMAT, 19 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Ebed De Rerosary / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Ebed De Rosary
MAUMERE—Polres Sikka sudah mulai menemukan titik terang dalam mengungkap pelaku penembakan terhadap Yohanes Wilfridus atau Edo warga Kelurahan Waioti Kecamatan Alok Timur Kota Maumere. Salah seorang pelaku penembakan sudah diketahui identitasnya dan Polres Sikka pun telah mengamankan barang bukti berupa proyektil menyerupai hagel yang bersarang di lengan kiri korban. Dari proyektil yang diamankan, kemungkinan senjata yang digunakan merupakan jenis Air Soft Gun. (Baca: Bercengkerama Bersama Teman, Edo Ditembak Oknum Bersenjata).
![]() |
Kapolres Sikka,AKBP I Made Kusuma Jaya, SIK, SH |
Informasi yang diperoleh Cendana News, Kamis (18/2/2016) dari Ketua RT 07/04 Kelurahan Waioti, Yohanes Wangge dan Laurensius Weling, kordinator divisi non litigasi PBH Nusra mengatakan,saat kejadian seorang pelaku yang bercelana pendek sempat menegur SM salah seorang saksi mata. Saksi mata yang meminta namanya tidak ditulis ini, mengaku mengenal pelaku yang menegurnya karena pernah sama-sama bertugas dan ia juga menyebut inisial pelaku yang dimaksudkan.
Inisial pelaku penembakan juga sebut Wangge sudah diberitahukan oleh SM kepada salah seorang perwira polisi di Polres Sikka yang mendatangi tempat kejadian perkara. Setelah mengejar anak-anak sebut Wangge oknum bersenjata tersebut melewati depan rumah SM dan sempat menegurnya. Oknum bersenjata tersebut juga tutur Wangge menanyakan apakah SM mengenal anak-anak yang dikejar dan dijawab oleh SM dirinya tidak mengenal mereka.
“Saat itu juga ada beberapa warga masyarakat yang juga melihat pelaku penembakan.Saya juga melihat pelaku tiga orang satu membawa senjata laras panjang dan dua lainnya membawa senjata laras pendek,”jelas Wangge.
![]() |
Yiohanes Wangge (kemeja hijau) Ketua RT 07/04 Kelurahan Waioti sedang memberikan keterangan kepada wartawan di rumah korban |
Kapolres Sikka AKBP I Made Kusuma Jaya,SIK,SH yang dikonfirmasi wartawan,Rabu (17/2/2016),menyampaikan terima kasih atas informasi dari wartawan.Kapolres Made mengaku sudah mendapatkan informasi yang sama dari lapangan dan sedang melakukan pendalaman dan analisa hingga mengarah kepada kesimpulan untuk memastikan pelaku penembakan.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang sikap Kapolres Sikka jika pelaku penembakan adalah polisi aktif di Polres Sikka,Kapolres Made mengatakan,kalau pelakunya adalah polisi maka wajib diproses sesuai hukum yang berlaku dan menjalani sidang kode etik.
Kapolres Made juga menjelaskan,pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa proyektil yang menyerupai hagel yang bersarang pada lengan bagian kiri korban penembakan orang tak dikenal.Dari anak peluru itu,maka kemungkinan senjata yang digunakan berjenis Air Soft Gun.
“Benda yang bersarang di lengan kiri korban itu adalah anak peluru yang biasa digunakan pada senjata berjenis Air Soft Gun.Barang bukti sudah kami amankan,”terang Kapolres Made.
Terkait pemakaian senjata berjenis Air Soft Gun yang bisa beredar di masyarakat,Kapolres Sikka ini mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan.Menurut Kapolres Made,selain aparat keamanan, anggota masyarakat juga diberi isin menggunakan senjata jenis ini dan didata serta melewati prosedur ketat.Namun,tambahnya, dengan teknologi yang saat ini semakin canggih,bisa saja ada yang menggunakan senjata secara bebas tidak sesuai ketentuan.
Korban penembakan Yohanes Winfridus yang ditemui Cendana News di RUSD TC Hillers Maumere,Kamis (18/2/2016) mengaku dirinya sudah menjalani operasi pengangkatan peluru yang bersarang di lengan kirinya,Selasa (16/2/2016).Edo sapaannya mengaku masih trauma dengan kejadian penembakan tersebut dan berharap agar pelaku segera ditemukan dan diproses hukum.