Kerajinan Kapal Bandong dari Koran Bekas Mampu Menembus Pasar Malaysia dan Brunei Darussalam

SENIN, 1 FEBRUARI 2016
Penulis: Aceng Mukaram / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Aceng Mukaram

CATATAN JURNALIS—Kapal bandong adalah moda transportasi “tempoe doloe” di Kalimantan Barat yang digunakan untuk bepergian ke hilir dan hulu melaui jalur sungai Kapuas. Pada masa itu, kapal bandong merupakan alat transportasi paling diminati. Pada tahun 1950, masyarakat Kalimantan Barat menggunakan kapal Bandong ini juga untuk berdagang. Demikian cerita perihal kapal bandong yang disampaikan oleh Zainuddin kepada Cendana News, Minggu (31/1/2016). 

Zainuddin


Walau kini kapal bandong tinggal kisah, Zainuddin tidak ingin kapal bandong “menghilang” begitu saja dari Kalimantan Barat. Dengan latar belakang alasan tersebut akhirnya Zainuddin memutuskan untuk membuat kerajinan kapal bandong.

Kerajinan berbentuk kapal sudah sangat banyak dijumpai, tetapi kebanyakan menggunakan bahan kayu, sedangkan kerajinan kapal karya Zainuddin terbuat dari barang bekas, yaitu koran. Zainuddin tidak sendiri, ia dibantu salah satu anaknya untuk menggeluti kerajinan kapal bandong yang sudah ia geluti selama hampir 20 tahun.

.Semula, Zainuddin hanya ingin melestarikan kapal bandong, tetapi ternyata karyanya mendapatkan respon luar biasa dari masyarakat. Ide membuat kapal bandong berbahan kertas koran tersebut justru memberikan penghasilan yang bisa dibilang besar. Omzet per bulan minimal 20 juta.

“Diluar dugaan, hasil dari kerajinan kapal bandong ini mampu memberikan penghasilan besar sehingga saya mampu menyekolahkan anak-anak saya hingga perguruan tinggi,” jelas ayah dari delapan orang anak ini.

Lihat juga...