SENIN, 29 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Rianto Nudiansyah / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Rianto Nudiansyah
BANDUNG — Lebih kurang 500 pedagang pasar tradisional di Jawa Barat hadiri sosialisasi gerakan nasional “Indonesia Ayo Kembali Ke Pasar Rakyat” di Graha Bhayangkara, Kota Bandung, Senin (29/2/2016). Acara ini digagas oleh Ikatan pedagang pasar Indonesia (IKAPPI) didukung oleh Kementrian perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia.
![]() |
Pemukulan gong dalam sosialisasi gerakan nasional “Indonesia Ayo Kembali ke Pasar Rakyat |
Ketua IKAPPI, Abdullah Mansuri menyampaikan, agar pasar tradisional lebih bergeliat butuh dukungan dari berbagai pihak. Baik itu masyarakat maupun pemerintah.
Banyak keunggulan pasar tradisional dibandingkan pasar moderen, yang cenderung tak ada tawar menawar antara penjual dan pembeli. Sedangkan tawar menawar itu, salah satu budaya yang harus dilestarikan.
“Untuk kembali ke budaya itu menjadi sangat penting, mengurangi individualisme, kalau sering ketemu di pasar tradisional ini akan terikat ada silaturahmi, ada persahabatan, ada kepedulian sosial,” tutur Abdullah.
Tak hanya itu, menurutnya, pemerintah pun jelas diuntungkan apabila masyarakat kembali lebih tergugah mendatangi pasar tradisional dibandingkan pasar moderen. Perlu diketahui perputaran uang di pasar tradisional jauh lebih besar daripada pasar moderen. Pasar moderen memberikan kontribusinya sekali ketika pendirian dan diulangi setiap tahun, sementara pasar tradisional itu setiap hari dan jumlahnya besar.
“Kalau itu diakumulasi dengan jumlah keseluruhan pedagang berapa pajak yang diterima pemerintah daerah? Kalua ini tidak disyukuri dengan kembali memperbaiki pasar tradisional alangkah bodohnya pemerintah daerah,” bebernya.
Sementara itu, Ketua DPD Ikkapi Kabupaten Bandung Barat Armamento Barani Zebua berharap gerakan ini bisa menjadi “Gong” agar mayarakat kembali mencintai pasar tradisional.
“Jadi dengan gerakan ini kami berharap para pedagang bisa mengedukasi lagi teman-temannya untuk cinta lagi kepada pasar tradisinal,” kata Armamento.
Disebutkan, akan lebih bagus lagi apabila pedagang lebih mengutamakan menjual produk lokal. Untuk mewujudkannya diperlukan kesadaran seluruh pihak.
“Kita sudah mejelang Masyarakat Ekonomi Asean, dimana produk-produk luar akan masuk dan tujuan akhirnya agar masyarakat Indonesia itu bisa bangga dengan produk yang dihasilkan,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri pedagang dari berbagai daerah, diantaranya Purwakarta, Plered, Subang, bandung, dan dariJakarta. Tujuannya, untuk menggugah kembali masyarakat Indonesia agar kembali bangga belanja di pasar tradisional.