SABTU, 27 FEBRUARI 2016
Jurnalis : Henk Widi / Editor : ME. Bijo Dirajo/ Foto: Henk Widi
LAMPUNG — Bagi pecinta ketenangan dan ingin berada di tempat yang sunyi dan sejuk seraya menikmati alam terbuka, wisata air terjun tujuh tingkat di dusun Minangruah, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni ini bisa menjadi pilihan. Lokasinya berada di perbukitan yang menyatu dengan Gunung Rajabasa dan menjadi bagian bentang alam yang cukup menantang bagi para petualang. Lokasi yang mudah dijangkau membuat air terjun atau Curug Minangruah menjadi destinasi pilihan terutama bagi anak anak muda yang menyukai wisata alam.
![]() |
Air trjun tiga tingkat Minangruah |
Menurut kepala dusun, Supadhi, potensi wisata curug tujuh tingkat di dusun Minangruah Desa Bakauheni Kecamatan sudah lama dikenal, namun masih jarang dikunjungi, karena wisatawan lebih menyukai wisata ke pantai. Peminat wisata ke air terjun Minangruah sebagian justru pecinta alam, dan sebagian anggota Pramuka yang menggunakan waktu untuk berkemah di sekitar air terjun tersebut.
Disebutkan, air terjun atau dikenal curug Minangruah memiliki tujuh tingkat yang masih jarang dikunjungi orang. Tingkatan tingkatan air terjun secara kasat mata tidak bisa terlihat dari jauh jika tidak dikunjungi atau naik satu persatu ke lokasi air terjun.
“Saya tidak tahu persis bagaimana penamaan masing masing tingkat namun sebagian sudah mengetahui setiap tingkat memiliki ketinggian yang beragam dari mulai tiga hingga tujuh meter dan berwujud seperti kolam,”terang Supandhi kepada Cendana News,Sabtu (27/2/2016)
Supandhi menjelaskan, secara umum sebetulnya tingkatan air terjun tersebut bisa lebih dari tujuh, namun karena beberapa tingkatan hanya memiliki ketinggian biasa maka hanya tujuh tingkat yang dikenal. Ia menuturkan tingkat pertama air terjun tersebut disebut curug Kepayang, tingkat kedua disebut Curug Cemara, tingkat ketiga disebut Curug Tilu, tingkat keempat disebut Curug Opat, Tingkat ketiga disebut curug Indah, Curug Kalima dan terakhir Curug Minangruah,yang memiliki keindahan saat mengalir dengan warna putih dari kejauhan.
Supandhi mengakui, hingga saat ini mulai banyak dikunjungi wisatawan lokal sekitar, meski hanya sebatas wisatawan dari wilayah Lampung Selatan. Akses menuju destinasi wisata alam ini terbilang mudah dari Jalan Linta Sumatera (Jalinsum) dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer dari pintu masuk Desa Kelawi yang ditandai dengan masjid warma hijau menyusuri jalan kampung yang turun melewati perbukitan dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
View menarik menuju air terjun tujuh tingkat tujuh tersebut merupakan satu pemandangan yang bisa memanjakan mata bagi wisatawan yang akan mengunjungi air terjun tersebut.
Supandhi, sang kepala dusun mengakui, pengembangan objek wisata air terjun Minangruah memang masih belum dilakukan maksimal. Untuk masuk ke lokasi wisata tersebut saat musim ramai kunjungan pihak dusun memasang portal untuk pengunjung dan parkir dengan iuran Rp5.000,- untuk kendaraan bermotor dan mobil Rp10.000,- yang sebagian berkunjung ke pantai atau air terjun Minangruah.

Salah satu pengunjung, Sanusi (34) mengaku, objek wisata ini memang belum populer di media sosial seperti pantai pantai yang ada di Lampung Selatan karena diunggah di jejaring sosial Instagram, Facebook maupun Twitter. Namun keindahannya bagi para pecinta alam tidak kalah dengan daerah lain.
“Kalau dibandingkan tempat lain, air terjun ini cukup bagus karena aksesnya mudah, apalagi saya sudah mengunjungi beberapa lokasi wisata dan Curug tujuh tingkat ini sangat bagus untuk pecinta alam, karena alirannya menuju pantai,”ungkap Sanusi.
Objek wisata ini, ungkapnya selain memiliki kelebihan berada dekat dengan pantai sehingga satu paket wisata bisa mendapatkan keindahan view yang menarik baik laut maupun air terjun lokasi ini dikelilingi perbukitan yang masih hijau.
Air yang berasal dari Gunung Rajabasa, megalir ke sungai sungai kecil dan mengalir ke air terjun melalui beberapa tingkat dan setiap tingkat memiliki cekungan yang menyerupai kolam renang dan bisa digunakan untuk berenang. Selain itu aliran sungai kecil dengan batu batu besar menambah nuansa alam yang masih alami di sekitar air terjun tersebut.
Air terjun tujuh tingkat atau dikenal dengan Curug Minangruah pada bulan bulan Februari semakin terasa menarik karena di kawasan sepanjang jalan menuju Minangruah sebagian warga memiliki kebun buah durian. Sehingga tidak jarang banyak penjual durian di sepannjang jalan Desa Kelawi sebagai akses menuju tempat ini selain itu buah rambutan pun mulai banyak dijajakan di sepanjang jalan.
Setelah puas mengunjungi air terjun tersebut, mandi di aliran air terjun serta cekungan yang menyerupai kolam, wisatawan dapat merasakan jeram di sekitar air terjun meskipun belum ada sarana untuk menikmati jeram. Beberapa pecinta alam sempat menggunakan sarana ban bekas untuk menikmati aliran air tersebut dan mengalir menuju pantai Minangruah sehingga wisata petualangan air terjun bisa dilanjutkan dengan wisata petualangan ke pantai.
Bagi Anda yang ingin berkunjung dengan keluarga dan anak anak sebaiknya mendapat pengawasan dari orangtua. Bagi yang hobi fotografi lokasi ini sangat cocok digunakan sebagai latar belakang mengasah kemampuan fotografi dengan pemandangan alam yang masih alami lengkap dengan perbukitan dan tebing.