SABTU, 2 JANUARI 2015
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Zulfikar Husein
ACEH—Sudah hampir selama sepekan terakhir, harga ikan di sejumlah pasar di Aceh melonjak naik. Naiknya harga ikan tersebut diperkirakan terjadi karena menurunnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan akibat cuaca buruk yang melanda sejumlah kawasan di Aceh sejak sepekan terakhir.

Salah seorang nelayan di Kota Lhokseumawe, Aceh, Abdullah, mengatakan, sebagian nelayan enggan melaut akibat cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi.
“Sudah sepekan ini kami tidak bisa melaut akibat gelombang yang sangat tinggi, sehingga kami tidak berani mengambil resiko dan terpaksa menganggur untuk sementara waktu sampai kondisinya normal kembali,” ujar Abdullah.
Ia menambahkan, hanya sebagian nelayan yang memiliki kapal lebih besar yang tetap nekat untuk melaut. Namun, cuaca buruk mengakibatkan hasil tangkapan para nelayan tersebut tidak maksimal.
“Tapi hasilnya sedikit ikan yang didapat, karena tidak bisa melabuhkan jaring di laut lepas akibat ombak yang besar,” katanya.

Menurut Abdullah, biasanya hasil tangkapan bisa mencapai 30 hingga 40 drum fiber, namun karena kondisi cuaca buruk, para nelayan tersebut hanya memperoleh 3 drum fiber dan ada yang tidak membawa pulang apa-apa.
Sementara itu, akibat kurangnya hasil tangkapan serta banyak nelayan yang tidak melaut, membuat harga ikan di pasar melonjak naik. Ikan tongkol misalnya, dari semula dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram, menjadi Rp30 ribu perkilogramnya. Harga tersebut dua kalilipat lebih mahal dari harga semula.
“Tongkol sekarang Rp30 ribu, kalau minggu lalu Rp15 ribu. Ikan lain juga gitu, ikan pilok dari Rp13-15 ribu satu kilo sekarang kami juag Rp25 ribu,” ujar Reza, salah seorang pedaganag ikang di pasar tradisional Pusong, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu, 2 Januari 2015.
Reza menambahkan, melonjak harga tersebut juga karena harga yang mereka dibeli dari nelayan cukup mahal.
“Kami beli langsung dari toke boat (pemilik kapal pencari ikan, red), dari mereka harganya cukup mahal, karena kata mereka sedikit hasil tangkapannya,” kata Reza.
Hal yang sama juga disampaikan Ridwan, akibat sedikitnya stok ikan, mereka terpaksa menjual dengan harga yang mahal. Selain itu, banyak warga yang memilih membeli ikan air tawar daripada ikan laut.
“Ya karena harga ikan yang mahal, akhirnya banyak orang yang lebih milih beli ikan tambak dari pada beli ikan laut,” ujar Ridwan.