KAMIS, 21 JANUARI 2016
Jurnalis: Aceng Mukaram / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Aceng Mukaram
PONTIANAK—Sejak selasa malam (19/1/2016) ribuan eks Gafatar telah dikumpulkan di Rusunawa Bekangdam. Satu persatu anggota eks Gafatar diabsen anggota TNI. Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto menyampaikan agar masyarakat tidak terpancing, para anggota eks Gafatar ditempatkan di Rusunawa Bekangdam memang sudah sesuai kesepakatan dengan pihak terkait.
![]() |
Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto saat berbincang dengan salah satu eks Gafatar |
Menurut Asriani yang merupakan Anggota Tagana Kota Pontianak banyak balita yang sakit demam dan mengalami diare. Ia menyampaikan ada seratus lebih balita yang ada di tenda Bekangdam XII/Tanjungpura.
Menjumpai Ekwan Sumarsono, warga asal Surabaya yang juga tinggal di pengungsian. Ia tak banyak bicara hanya menyampaikan kepedihan yang luar biasa karena harta bendanya dibakar. Ia menyampaikan bahwa ia dan keluarga datang ke Kabupaten Mempawah bukan gratis, ia membayar administrasi dan tiket kapal. Ia dulu pedagang di salah satu pasar tradisional di Surabaya tetapi ia tinggalkan karena ada harapan lebih baik untuk bertani di Kalimantan bersama anggota Gafatar lainnya.
“Sekarang yang saya punya hanya baju yang saya pakai,” ujarnya sedih.

Sementara anggota eks Gafatar lainnya yang tak berkenan diseburkan namanya, ia seorang perempuan, ia berasal dari Kediri Jawa Timur. Sebenarnya, ia datang ke Kabupaten Mempawah bersama suami tetapi suaminya menghilang sebelum ia berangkat ke Kalimantan Barat.
“Saya punya anak dua, menantu satu. Suami saya menghilang sebelum saya berangkat kesini. Sudah saya cari, gak ada ketemu sejak anggal 27? Oktober 2015. Tujuan kesini bertani. Sebelum masa panen tiba, saya berjualan, tapi sekarang sudah tidak punya apa-apa,” ujarnya.
Mereka Dipulangkan ke Pulau Jawa
Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto, menyatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait permasalah eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di wilayahnya.
“Kalau kedepan kita akan selalu berkoordinasi dengan Polri terutama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Yang mana segala sesuatu temuan di wilayah ini selalu kami sampaikan ke Gubernur. Langkah-langkah di lapangan tentunya adalah sesuai dengan keputusan apa yang diputuskan di forum itu,” kata Agung, hari ini, Kamis 21 Januari 2016.