SENIN, 18 JANUARI 2016
Jurnalis: Aceng Mukaram / Editor: Sari Puspita Ayu / Foto: Aceng Mukaram
PONTIANAK — Di Dusun Kayu Ara, Desa Kuala Buayan, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, terdapat durian yang memiliki keunikan, keunikannya bukan dari bentuk buah atau warna daging duriannya tetapi pola tanamnya. Durian di sini tumbuh tanpa membutuhkan proses pemupukan.

Durian legit dari pohon yang tumbuh alami ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat durian, karena mampu menarik wisatawan yang ingin melihat kebun durian tanpa pupuk sekaligus menikmati duriannya.
Penikmat durian pun bukan hanya warga sekitar tetapi juga negara tetangga, Malaysia. Harga dari durian yang tumbuh tanpa pemupukan ini relatif leibh mahal dari durian biasa tetapi tidak menyurutkan penikmat durian untuk tetap memburunya.
Diceritakan warga setempat bernama Ahirun, setiap datang musim panen durian, Desa Kuala Buayan mendadak jadi destinasi wisata. “Durian tanpa pupuk ini hanya berbuah setahun sekali, kalau sudah berbuah, pasti desa jadi rame pengunjung, baik yang mau menikmati durian maupun yang ingin melihat kebun durian yang tumbuh alami tersebut,” jelasnya saat hendak berangkat menjual durian di Jalan Tanjung Raya II, Kota Pontianak.

Ia menjelaskan, untuk harga sangat variatif, mulai 5 ribu hingga 50 ribu, tergantung ukuran duriannya dan sudah berapa lama durian itu dijual, untuk durian yang kulitnya sudah terbuka, otomatis harganya turun.
Ketika Ahirun menyampaikan perihal keuntungannya menjual durian, cukup membuat Cendana News tercengang, karena ia bisa meraup belasan juta rupiah, tepatnya keuntungan yang ia bisa dapatkan dalam satu kali musim durian minimal 15 juta rupiah. Durian yang ia jual bukan hanya durian dari kebunnya tetapi juga dari kebun tetangga yang menitipkan padanya untuk dijual ke Pontianak atau daerah lainnya.

Keuntungan berlipat akan didapatkan Ahirun dan penjual durian lainnya jika mereka mau membawa dagangannya hingga ke Malaysia karena mereka bisa menjual dengan harga minimal 100 ribu per buah. Menurutnya warga Malaysia sangat menyukai durian yang berasal dari kebun tanpa proses pemupukan ini karena rasanya lebih legit dan aromanya lebih harum.
Namun demikian, menjual durian ke Malaysia tentu tak semudah menjual durian di Pontianak atau daerah lain di Kalimantan Barat. Untuk membawa durian hingga ke Malaysia, harus mengurus-memiliki surat yang lengkap karena jika tidak demikian, apabila ada razia, mereka (pedagang) bisa kehilangan kesempatannya mendapatkan keuntungan besar.
Ahirun sendiri pernah mencoba menjual secara sembunyi-sembunyi ke Malaysia tetapi akhirnya terkena razia, sejak itu, ia memilih mematuhi untuk memenuhi kelengkapan surat yang dibutuhkan untuk membawa-menjual duriannya ke Malaysia.