Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Papua, Suzana Wanggai (kiri) |
JAYAPURA — Pasca penyanderaan 2 Warga Negara Indonesia (WNI) oleh kelompok bersenjata di wilayah PNG. Pemerintah Indonesia terus melakukan negosiasi kepada kelompok tersebut, melalui Konsulat Jenderal RI di Vanimo, PNG. Tidak hanya itu, aparat TNI Polri juga terus melakukan penjagaan ketat diperbatasan Skouw, RI-PNG.
Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Papua, Suzana Wanggai mengaku pihaknya hingga kini masih dalam status menunggu perkembangan dari pemerintah PNG, terkait hasil negosiasi kepada kelompok bersenjata.
“Posisi kami sekarang menunggu, kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah PNG dalam upaya negosiasinya. Dan sampai saat ini kita semua berdoa saja semua dapat berjalan dengan baik,” kata Suzana sapaan akrabnya, di perbatasan RI-PNG, Skouw, Kota Jayapura, Rabu (16/09/2015).
Dikatakannya, dari kesemuanya itu yang paling terpenting adalah kedua warga negara Indonesia tersebut dalam kondisi selamat.
“Upaya-upaya negosiasi terus diupayakan hingga kini, kondisi warga kita selamat,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige Renwarin mengatakan jalan-jalan tikus yang ada di wilayah perbatasan RI-PNG adalah wilayah tanah adat.
“Sehingga kami hanya dapat mengawasinya saja, hanya batas itu saja yang kami lakukan,” kata Patrige.
Pihaknya juga masih menunggu, karena semuanya satu sumber dari kepala badan perbatasan provinsi Papua.
“Karena dia yang selalu komunikasi dengan konsulat, karena sekarang ini kendalinya sudah langsung dari menteri luar negeri, jadi kita menunggu semuanya,” ujarnya.
RABU, 16 September 2015
Jurnalis : Indrayadi T Hatta
Foto : Indrayadi T Hatta
Editor : ME. Bijo Dirajo