![]() |
Direktur Eksekutif Mollucas Economy Reform Institute (MOERI), Tammat R Talaohu |
AMBON — Pengamat Ekonomi di Maluku yang juga Direktur Eksekutif Mollucas Economy Reform Institute (MOERI), Tammat R Talaohu menyatakan, secara umum ekonomi Maluku mengalami perlambatan.
“Hal tersebut dikarenakan ekonomi Maluku terlalu banyak bergantung kepada dana transfer dari pemerintah pusat,”katanya kepada Cendana News di Ambon, Jumat (07/08/2015) .
Disebutkan, ketergantungan tersebut tidak baik dalam jangka panjang. Asusmsinya, jika terjadi perlambatan ekonomi nasional seperti sekarang, maka ekonomi Maluku pun dengan sendirinya akan mengalami imbas pula.
“Ini juga yang menandakan bahwa ekonomi Maluku masih dipicu oleh konsumsi pemerintah dan masyarakat,” Ditambahkan, hal itu dapat dimaknai karena sektor riil tidak banyak bergerak. Sehingga kemiskinan dan pengangguran sulit berkurang secara signifikan.
“Pemda Maluku masih punya Pekerjaan Rumah untuk memperbaiki ekonomi daerahnya,” tutupnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pertumbuhan perekonomian Maluku pada triwulan II tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif 2,99 persen jika dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q).
Kepala Bidang (Kabid) Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Erhard Hatulesila kepada wartawan di Ambon, Kamis (6/8/2015) menyebutkan, pemicunya dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 7,48 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 4,81 persen.
Menurutnya, ekonomi Maluku triwulan II 2015 bila dibandingkan triwulan yang sama pada 2014 (y-oN-y), tumbuh sebesar 5,80 persen, melambat jika dibanding dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar 7,43 persen.
Dijelaskan, dari aspek produksi, hal tersebut dikarenakan adanya pergerakan pertumbuhan kategori jasa pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, kategori transportasi dan pergudangan yang mengalami pertumbuhan positif berturut-turut sebesar 7,48 persen, 6,91 persen dan 4,66 persen.
Katanya, dari segi pengeluaran karena komponen konsumsi pemerintah tumbuh 4,81 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 1,32 persen dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 2,09 persen.
Selain itu, struktur perekonomian Maluku menurut lapangan usaha triwulan II-2015 masih didominasi oleh tiga kategori utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan (24,41 persen), administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib (21,77 persen), dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor yakni 13,13 persen.
JUMAT, 07 Agustus 2015
Jurnalis : Samad Vanath Sallatalohy
Foto : Samad Vanath Sallatalohy
Editor : ME. Bijo Dirajo