Kemacetan panjang di bawah fly over Pasar Aua Kuning |
CENDANANEWS (Bukittinggi) – Fly over satu-satunya yang melintasi Pasar Aua Kuning, di Kota Bukttinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Sejatinya ditujukan sebagai upaya pemecahan masalah kemacetan yang selalu terjadi di daerah tersebut.
Namun sayang, tidak adanya penertiban dan penataan yang serius. Membuat kemacetan semakin parah. Bangunan tersebut mempersempit badan jalan, ditambah pedagang, tukang parkir, hingga pangkalan ojek. Menjadikan jalur by pass Aua Kuning semakin macet hingga berjam-jam.
“Kami tidak sanggup menyewa tempat yang sudah disediakan pemerintah di dalam. Selain itu, di dalam juga sepi pembeli,” ujar salah seorang pedagang cabe, Syamsuar pada cendananews, Minggu (17/5/2015).
Para pedagang, tukang parkir dan pangkalan ojek tersebut, tidak takut akan penertiban. Menurut mereka, pemerintah tidak serius dalam menata Pasar Aur Kuning. Sehingga mereka terpaksa berjualan di badan jalan.
“Kalau ada penertiban, biasanya kami diberi tahu. Tapi sejak ini (fly over) diresmikan,belum pernah ada penertiban,” tutur Itam, salah seorang tukang ojek yang berpangkalan tepat di bahu jalan. Pangkalan ojek mereka membuat akses jalan tersendat, karena hanya menyisakan lebar jalan kurang lebih 3 hingga 3,5 meter saja.
Lain halnya dengan tukang parkir yang ditemui cendananews. Menurutnya, lahan dibawah fly over ini sudah dibekingi “orang bagak” (Aparat). Jadi dengan nyamannya ia membuka lahan parkir yang jelas-jelas menyempitkan jalur kendaraan.
“Jangan banyak tanyalah, kami disini sudah rajin setor pada orang bagak. Iya memang sempit, terus masalahnya apa? Kami disini Cuma mencari makan. Saya tidak mengerti aturan itu,” ujar Indra sembari berlalu.
Jalur by pass ini akan semakin sempit dan susah untuk dilalui pada setiap hari Rabu dan Sabtu. Hal ini disebabkan oleh tradisi Hari Pakan. Para pedagang akan tumpah ruah dan memadati jalan-jalan, pasar akan sangat ramai. Karena tradisi hari pakan merupakan tradisi untuk para ibu-ibu rumah tangga membeli kebutuhan keluarga mereka dua kali dalam seminggu.
Pengemudi truk, adalah korban tetap dari kemacetan di Aua Kuning ini. Tidak ada akses lain yang boleh dilalui truk, selain jalan ini. Jika mencoba melewati ruas jalan lainnya mereka akan ditilang. Sedangkan jalan by pass ini selalu macet dari pagi hingga pukul 20.00 WIB.
“Kalau masuk kota atau lewat jalan lainnya kami kena tilang. Kalau lewat by pass Aua Kuning selalu macet dan kami seolah-olah menjadi penyebabnya. Padahal dengan jalan yang sempit, belum lagi pedagang dan yang lainnya membuat truk kami susah melewatinya,” ujar Kesuma, salah seorang sopir truk.
Foto Kemacetan di Bawah Fly Over Pasar Aua Kuning
Larangan yang diabaikan karena tidak semua pedagang mampu membayar sewa di dalam Pasar Aua Kuning |
Pedagang menjajakan barang dagangannya |
Pangkalan Ojek |
—————————————————-
Minggu, 17 Mei 2015
Jurnalis : Muslim Abdul Rahman
Foto : Muslim Abdul Rahman
Editor : Sari Puspita Ayu
—————————————————-