Nelayan Pantai Lebih Bali Harapkan Premium Jangan Dihapus

Hasil Tangkapan Nelayan
CENDANANEWS (Denpasar) – Rencana penghapusan premium oleh pemerintah pusat membuat khawatir para nelayan di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Denpasar Bali. Karena mereka sangat membutuhkan itu untuk melaut.
“Kami harap premium jangan dihapus, karena motor perahu kami menggunakan itu,”kata salah seorang nelayan desa Lebih, Wayan Jakra di Desa Lebih, Senin (20/4/2015).
Wayan Jakra
Disebutkan, dengan penghapusan premium akan menambah kesulitan mereka dalam mendapatkan penghasilan yang layak, dikarenakan Nelayan merupakan satu-satunya mata pencarian mereka.
Selain itu, mereka juga menghadapi masalah terkait pencurian ikan oleh kapal asing. Para pencuri ikan tersebut biasanya menggunakan kapal-kapal ikan besar, kemudian akan buang sauh di lautan luas, lalu mengirim penyelam-penyelam dengan menggunakan perahu-perahu kecil untuk menyelam dan meledakkan karang-karang di dasar laut yang merupakan tempat ikan mencari makan.
” Kami tidak bisa selalu mengontrol wilayah laut kami, dan kalaupun bisa menangkap basah para pencuri ikan tersebut kami juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena biasanya mereka punya pelindung yang kuat di belakangnya,” jelas Bapak yang juga berprofesi sebagai Penari Kecak Profesional.
Selain berharap premium jangan dihapus mereka juga meminta patroli keamanan laut lebih ditingkatkan, agar tidak mudah disusupi pencuri-pencuri ikan.
Nelayan yang terggabung dalam ” Putra Samudra I ” biasa menangkap ikan, Tenggiri, Tongkol, Tuna, kakap merah, sampai Lobster. Dan khusus untuk Lobster, para nelayan Pantai Lebih memilih menjual langsung kepada pengepul di wilayah Ketewel. Harga Lobster bisa mencapai Rp,300,000,- per Kilogram. Dari tempat ini ikan-ikan di jual kepada pemilik-pemilik restoran di areal sekitar pantai yang ternyata para pemiliknya adalah juga warga asli desa Pantai Lebih.
Lihat juga...