Kasus Malaria di Papua Masih Tertinggi Se-Indonesia

Salah satu petugas medis yang mengecek darah pasien
CENDANANEWS (Jayapura) – Provinsi Papua masih yang tertinggi terkait penyakit Malaria atau penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penderita penyakit ini disebabkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.
“Malaria tahun 2014 kemarin, laporan yang masuk itu hampir 500 ribu pasien yang dicek malarianya, terdeteksi 142 ribu kasus malaria. Nah untuk laporan apakah meninggal atau tidak itu tidak termasuk,”kata Kepala Unit Pelaksana Teknis AIDS, TBC, Malaria (ATM) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Ni Nyoman Sri Antari, Jumat (24/04/2015).
Disebutkan, penyakit malaria tertinggi di Indonesia, Papua nomor satu. Bahkan di kawasan timur Indonesia, pihaknya punya paket Akselerasi di NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Dan untuk wilayah Papua, lanjut Sri, kasus malaria yang terbanyak adalah Mimika. 
“Kalau peringkat dari hasil analisis dengan Anwal Parasit Insiden (API) yang tertinggi di Kabupaten Keerom. Jadi, kalau Keerom cukup tinggi kurang lebih 19.100 kasus malaria, API-nya 300 lebih,” ujarnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis AIDS, TBC, Malaria (ATM) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Ni Nyoman Sri Antari
Pihaknya kini telah buat edaran Gubernur melalui radiogram untuk membuat acara gebrak malaria yang dilaksanakan seluruh Kabupaten/Kota se-Papua. Karena kita ingin malaria ini di entaskan atau dieleminasi tahun 2030.
Soal penyakit malaria yang mengakibatkan penderita meninggal dunia, dikatakan Sri, memang laporan itu harus dibenahi melalui paket akselerasi yang tengah dilakukan. “Nah, salah satunya membenahi pencatatan laporannya, sehingga kami punya data bagus. Jadi perencanaan dapat tersusun dengan baik, kalau ada data yang akurat,” jelasnya.
Untuk mencegah penyakit malaria, dijelaskan Sri, menjaga kebersihan lingkungan dan rumah. “Jangan ada air yang tertampung di sampah dan penampung air lainnya, selalu menyemprot pengusir nyamuk, atau menggosok kulit dengan obat pengusir gigitan nyampuk, yang biasanya banyak dijual di apotik,” ujarnya.

———————————————-
Jumat, 24 April 2015
Jurnalis : Indrayadi T Hatta
Fotografer : Indrayadi T Hatta
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————-

Lihat juga...