Kapolda SulSelBar Himbau Masyarakat Jaga Biota Laut

Kapolda Melepas Penyu
CENDANANEWS (Makassar) – Kapolda SulSelBar, Anton Setiadi menghimbau masyarakat untuk menjaga kelestarian biota laut yang salah satunya penyu. Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi penangkaran penyu di kampung Penyu dusun Tulang Desa Barugaiya Kecamatan Bonto Kabupaten Selayar. 
Kapolda menyebutkan, biota laut seperti Penyu harus dilestarikan, karena kuantitas penyu sudah mulai menurun hampir di seluruh Indonesia. Cara melingdunginya diantaranya dengan penangkaran penyu.
“Penyu dan biota laut lainnya kekayaan alam dan investasi yang dimiliki Indonesia yang harus dilindungi,”terang Anton di Selayar, Jumat (17/4). 
Kunjungan Kapolda Sulselbar dalam rangka wujud peduli kepolisian kepada biota laut penyu Anton Setiadi juga melepaskan 2 ekor penyu ke laut yang sempat terjaring oleh jaring nelayan. Bersama jajarannya dan pengelola penangkaran penyu, Anton juga menanam ratusan butir telur penyu hasil patroli petugas penangkaran.
Ratusan telur nantinya akan ditanam, setelah 30 hari akan menetas. sebelum dilepaskan, penyu dibawa ke penangkaran dan dirawat selama 2 bulan. 
Penangkaran Penyu di Kampung Penyu dusun Tulang Desa Barugaiya Kecamatan Bonto Kabupaten Selayar ini didirikan tahun 2013 lalu oleh komunitas pemburu telur penyu. Mereka sadar jika telur penyu harus dilindungi dan dilestarikan. 
Dulunya, warga sekitar menjadikan pengumpul telur penyu sebagai mata pencaharian sampaikan. Mereka menjual telur penyu ke pasar atau pesanan dari pengusaha telur penyu. 
Dato, petugas penangkaran penyu menjelaskan bahwa sejak tahun 2014, ada sekitar 7063 telus penyu yang menetas dan dilepas ke laut. Dari 7 jenis penyu yang ada di dunia, 6 jenis ada di Perairan Indonesian dan satu jenis penyu yakni Penyu Sisik ada di Kepulauan Selayar. 
“Itulah mengapa kami sangat peduli melestarikan penyu langka ini, karena siapa lagi yang bisa menyelamatkan biota laut kalau bukan kita yang peduli,” terang Dato.
Dato mengatakan, upaya pelestarian penyu di penangkaran penyu di Selayar ini tidak mudah, banyak kendala yang dihadapi. Selain dana yang kurang, fasilitas penangkaran juga tidak maksimal, seperti tidak adanya sumur air asin dan pompa air.    
Sementara itu kesadaran masyarakat melestarikan penyu terus ditingkatkan. Agar tidak disalahgunakan, lanjut Dato, Penangkaran bahkan berani membeli telur penyu yang didapat warga lebih mahal dari harga di pasar. 
“Sebutir biasanya warga jual ke pasar dengan harga 500 rupiah perbutir, nah kita akan beli 1000 rupiah perbutir” terang Dato.
Dato menambahkan jika masyarakat terus diberi pemahaman soal pelestarian generasi penyu ini. Salah satunya, masyarakat dihimbau agar membersihkan pantai dari sampah agar penyu dapat bebas mencari tempat yang nyaman untuk bertelur.

———————————————-
Jumat, 17 April 2015
Jurnalis : M. Jaju
Fotografer: M. Jaju
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————-

Lihat juga...