Bapak ini dengan Berjualan Lumpia Antarkan Anaknya Jadi Sarjana

Sofyan Siregar, Penjual Lumpia di Pantai Sanur
CENDANANEWS (Denpasar) – Sofyan Siregar lahir di Sumatera Utara pada tanggal 17 July 1964. Dan setelah melewati masa kecilnya yang sangat sulit, dia memutuskan untuk merantau ke berbagai pulau di Indonesia. Sampai akhirnya ia tiba di Bali pada tahun 1988.
Setelah sempat bekerja sebagai petugas parkir di Denpasar, akhirnya pada Tahun 1996 bapak yang biasa dipanggil dengan sebutan Siregar ini memutuskan untuk menjadi Penjual Lumpia di kawasan Pantai Wisata Sanur, Denpasar, Bali.
Sedang meracik Lumpia
Dari hasil pernikahannya dengan seorang gadis asal Banyuwangi, Siregar dikaruniai dua orang anak, yang sulung sudah berhasil menyelesaikan studinya sebagai Arsitek di Universitas Udayana, serta yang bungsu masih menempuh pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
“Apapun yang terjadi, saya tidak mau anak saya meneruskan saya sebagai seorang tukang jualan lumpia. Saya ingin mereka menjadi orang yang berhasil, walaupun saya dan istri saya harus berdagang siang dan malam,” ucap Siregar dengan suara agak bergetar.
Bapak yang sudah memiliki seorang cucu untuk usahanya, mengeluarkan modal awal sekitar Rp,150,000,- setiap harinya untuk berdagang lumpia, tahu goreng, tempe, dan bakwan. Tidak lupa bumbu kuah untuk menambah rasa lezat lumpia buatannya yang di racik dari bahan kacang tanah, gula merah, bawang putih, petis, garam, dan tepung terigu.
Meracik Lumpia
Siregar mematok harga Rp,5,000,- per tincuk untuk satu porsi lumpia dagangannya. Dan jika makanan dagangannya sudah habis, maka Siregar dapat membawa pulang omset bersih sebesar Rp,350,000,-.
Siregar dan istri serta anak perempuannya tinggal di Jalan Ratna, Denpasar. Di rumahnya tersebut Siregar dan keluarganya juga membuka warung kelontong kecil-kecilan. Dan anak perempuannya yang akan menjaga warung tersebut selepas jam kuliahnya selesai.
“Saya dan istri saya adalah orangtua yang beruntrung, karena memiliki anak yang mau membantu orangtuanya. Dan lebih bangga lagi jika anak bungsu saya bisa menyelesaikan kuliahnya dengan sukses. Itu artinya tugas saya di dunia ini sebagai orangtua sudah usai, dan jika saya harus matipun, saya akan tenang,” tutur Siregar sambil terus menatap lepas ke arah pantai Sanur.
Lumpia siap di santap
Semoga impian Pak Siregar si Pedagang Lumpia Pantai Sanur mengantarkan anak keduanya untuk menjadi Sarjana Hukum bisa menjadi kenyataan. Dan semoga ini dapat menyentuh hati setiap anak muda yang menyia-nyiakan masa mudanya dengan hal-hal yang tidak berguna, karena di sisi lain kehidupan ada orang yang berjuang dengan segenap hati untuk bisa menggapai cita-cita yang tergantung jauh bersama bintang di langit.
Lihat juga...