Warga Lampung Gunakan Sumur Bor Airi Lahan Sawah

CENDANANEWS (Lampung) – Warga di Desa Bali Agung Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung menggunakan sarana sumur bor untuk mengairi lahan persawahan mereka. Pemanfaatan sumur bor menurut salah seorang petani Ragil (40) dilakukan sebab tanaman padi miliknya sedang membutuhkan air saat tanaman padi yang ditanamnya berumur 3 bulan. Kalau langkah itu tak mereka lakukan, tanaman padi yang rata-rata baru berumur bulanan itu akan mati kekeringan.
“Tanaman padi yang saya tanam sudah memasuki bulan ketiga jika tak diairi takut pertumbuhannya jelek sehingga meskipun menggunakan sumur bor dengan biaya mahal tetap kami lakukan,” ujar Ragil kepada Cendananews.com Senin (30/3/2015).
Ragil mengungkapkan sumur bor tersebut dibuat sekitar setahun lalu untuk mengantisipasi kesulitan air pada saat musim kemarau. Sebab lahan sawah miliknya jauh dari saluran irigasi. Petani lain yang lahan sawahnya berada di dekat saluran irigasi pun saat musim kemarau masih menggunakan mesin pompa air untuk menyedot air dari aliran sungai Way Sekampung atau Way Pisang yang lebih rendah dari lahan persawahan.
Ia mengungkapkan sumur bor yang dibuatnya mampu mengairi lahan sawah milinya seluas satu hektar.Petani di daerah tersebut yang tak memiliki mesin pompa air biasanya menyewa kepada pemilik mesin dengan sistem sewa per jam.
“Sejak pagi hingga siang ini baru beberapa petak yang dialiri air. Mudah mudahan tengah hari nanti sudah teraliri semua sebab harus rajin menambal sana sini agar air tidak terbuang,” ungkap Ragil.
Dalam sehari Ragil yang dibantu oleh anaknya Jono (24) mengaku menghabiskan premium untuk bahan bakar mesin pompa sekitar 5 liter. Harga BBM yang sudah naik diakuinya semakin menambah beban untuk para petani sebab pembelian bensin yang dilakukannya secara eceran dengan rata rata harga Rp 8.500,- hingga Rp 9.000,- per liter. Mesin pompa tersebut diakui dibelinya sendiri sehingga ia hanya mengeluarkan biaya untuk membeli BBM
Menurutnya, lebih baik mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli BBM daripada nyawahe (bertanam padi) gagal total. Dia hanya berharap masih ada sisa dari usaha tersebut. Sementara petani lain yang tidak memiliki mesin pompa menggunakan jasa sewa pompa yang dalam sehari pompa bisa menyewa hingga ratusan ribu.
Lihat juga...