Kerajinan Rotan Malang, Bertahan Ditengah Moderenisasi

Kerajinan Rotan [Foto:CND]
CENDANANEWS (Malang) – Satu lagi industri kerajinan yang dapat di temui di Malang yaitu industri kerajinan rotan dan syntetis. Industri kerajinan rotan berpusat di Jalan Raya Balearjosari, di daerah ini dulunya banyak sekali penjual dan pengrajin rotan. Namun seiring berjalannya waktu dan banyak pengusaha pengrajin rotan yang “gulung tikar” dan sekarang hanya tersisa beberapa kios dan toko kerajinan rotan yang masih bertahan.
Hal ini dibenarkan oleh Imam Budiono (50) salah satu pengusaha kerajinan rotan yang masih bertahan  dan sekaligus pemilik  Tiban Jaya Rotan yang berlokasi di Jl. Pahlawan 249a Balearjosari Malang. Imam membenarkan bahwa didaerah Balearjosari banyak pengusaha kerajinan rotan yang gulung tikar, salah satu penyebabnya mungkin dari desain atau model kerajinan rotan yang ditawarkan tidak mengikuti zaman sehingga usahanya tidak bisa berkembang, jelasnya kepada CendanaNews Senin (30/3/2015).
Bapak 2 anak ini menceritakan bahwa dia mulai merintis usaha kerajinan rotan ini pada tahun 1986. Karena selepas lulus dari STM dia kesulitan untuk mencari pekerjaan, akhirnya Imam meminta pada orang tuanya untuk menyewakan sebuah tempat di pinggir jalan di daerah Probolinggo. Tempat itu kemudian oleh Imam digunakan untuk menjualkan berbagai macam kerajinan rotan milik saudaranya. Dari situ usahanya di mulai.
Selang beberapa tahun akhirnya Imam kembali ke Malang. Kemudian kira-kira tahun 2009 dengan modal awal Rp. 25.000.000,- Imam membuka usaha kerajinan rotannya lagi di Malang yang diberinama Tiban Jaya Rotan. Berbeda dengan usahanya yang di Problinggo, di Tiban Jaya Rotan ini dia tidak lagi menjualkan kerajinan rotan milik orang lain, namun sudah menjual kerajinan rotan produksinya sendiri dengan  mempekerjakan 4 orang pekerja yang sudah ahli dalam membuat kerajinan rotan. Dari yang awalnya hanya mempekerjakan 4 orang, kini dia bisa mempekerjakan 26 orang pekerja. Dengan dibantu 26 orang kerjanya tersebut dia setiap hari memproduksi kerajinan rotan. Imam sendiri mengaku sampai saat ini tidak bisa membuat kerajinan dengan rotan, akunya.

Untuk bahan baku kerajinannya, Imam menggunakan rotan, syntetis, alumunium dan kayu yang dia peroleh dari berbagai daerah seperti Surabaya, Pasuruan, Gresik dan di daerah Malang sendiri. Kerajinan rotan yang dia jual berupa furniture, meja, kursi, dipan, tudung saji, tempat aqua dan masih banyak lagi dengan kisaran harga mulai Rp. 50.000,- sampai dengan puluhan juta rupiah tergantung desain, rangka, ukuran dan tingkat kesulitannya.
Sedangkan untuk pemasarannya Imam mengaku sudah memasarkan produknya ke semua daerah yang ada di Indonesia termasuk di luar Jawa. Namun dia belum memasarkan produknya sampai ke luar negeri karena peluang untuk dipasar lokal sendiri masih banyak dan terbuka lebar. Konsumen bisa memesan dengan menggunakan desainnya sendiri atau bisa juga membeli barang yang sudah tersedia.
Imam menjelaskan bahwa dirinya dalam memperoleh bahan baku tidak pernah menggunakan sistem hutang, dia selalu membayar kontan bahan baku yang dia beli. Menurutnya, denga membeli bahan baku secara kontan maka harga yang dia dapat juga lebih murah sehingga bisa menekan biaya untuk pembelian bahan baku.
Menurutnya, dia jarang mengontrol berapa banyak kerajinan yang di hasilkan oleh pekerjanya setiap harinya dan dia juga tidak mengetahui berapa banyak item barang yang ada di tokonya. Karena cara kerja yang dia terapkan kepada pekerjanya yaitu sistem kepercayaan dan kejujuran. Karena Imam yakin “Maling kalau berbuat salah, suatu saat pasti akan ketahuan”, yakinnya. Dan bila itu sampai terjadi, dia tidak akan marah pada orang itu namun dia tidak akan mempekerjakan lagi orang tersebut, tambahnya.

Dalam bekerja dia memiliki prinsip santai dan dapat dinikmati. Maksudnya disini, dalam bekerja dirinya tidak terlalu “ngoyo” dalam mencari keuntungan dan harta, yang penting cukup dan dapat dinikmati. Dia juga mengatakan “ Buat apa harta banyak tapi hidup tidak tenang dan harta juga tidak dibawa mati”. “Lebih baik hidup sederhana tapi bisa menikmati apa yang kita peroleh” tuturnya bijak.
Menurutnya kunci sukses usahanya yaitu jeli melihat peluang, menjaga kepercayaan konsumen dan mau mengikuti keinginan pasar dengan memberikan model-model terbaru sesuai perkembangan jaman. 
“Dengan usahanya ini dia bisa mendapatkan penghasilan bersih rata-rata Rp. 25.000.000,- per bulannya,” tutupnya.

———————————————————-
Senin, 30 Maret 2015
Jurnalis : Agus Nurchaliq
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...