Pencabutan Subsidi untuk Kapal Nelayan Diatas 30 GT Menyengsarakan Nelayan Kecil

ABK Kapal Nelayan Berkah Mulia

Menurut Heriyanto kebijakan pemerintah ini keliru sebab dasar peraturan mencabut subsidi solar untuk kapal diatas 30 GT (Gross Ton)  tidaklah tepat “Bukan kapal yang menghabiskan minyak, tapi mesin… seharusnya peraturan itu diberlakukan bukan berdasarkan kapasitas kapal tapi ukuran daya mesin. Mesin kapal saya Cuma 120 PK walaupun ukurannya 30 GT, tapi ada banyak kapal di bawah ukuran kapal saya memakai jenis mesin yang sama bahkan lebih besar. Ini pemerintah tidak adil!” ungkapnya.

Suasana tempat istirahat ABK Kapal Berkah Mulia
Tak itu saja penderitaan nelayan yang dikeluhkan Heriyanto masih juga berkutat dimasalah pungutan liar dalam pengurusan surat-surat kelengkapan berlayar dan mencari ikan. Selain itu pemotongan hasil penjualan ikan yang tak jelas peruntukannya sekitar 1% dari hasil total tangkapan, padahal para pemburu ikan ini harus berjuang menaklukkan arus laut dan angin musim yang tak bersahabat.

Janji Jokowi untuk nelayan sangat indah dan menyilaukan, tapi faktanya pemerintahan Jokowi belum mampu melihat apa sebenarnya yang dibutuhkan nelayan.

Sebagai negara dengan potensi laut yang melimpah, menjadikan nelayan sebagai anak emas untuk menggenjot hasil laut tak selayaknya hanya dijadikan barang dagangan di etalase jualan politiknya.

—————————————
Rabu, 18 Maret 2015
Jurnalis : Gani Khair
Editor : Sari Puspita Ayu
—————————————

Lihat juga...