
CENDANANEWS (Jakarta)– Simpang Lima Semper, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, kerap macet dan semrawut, terutama pada jam jam sibuk saat pagi hari dan petang hingga malam hari. Kesemrawutan terjadi akibat tingginya volume kendaraan yang melintas.
Dari pantauan Cendananews.com keadaaan diperparah dengan banyaknya kendaraan berat, seperti truk kontainer yang melintas dan angkutan umum yang sering berhenti di persimpangan serta minimnya marka jalan.
Menurut Ucom (34) salah seorang sopir metro mini jurusan Pulo Gadung Tanjung priok yang juga salah seorang, warga Kampung Mangga, Kelurahan Tugu Utara, kemacetan kerap terjadi antara pukul 16.00-22.00 WIB. Kemacetan parah dirasakan sejak lima bulan terakhir.
“Sudah lima bulan terakhir kesemrawutan makin parah sebab tidak ada lampu lalulintas dan juga jarang ada anggota polisi yang mengatur lalulintas, hanya warga yang jadi pengatur lalulintas dengan imbalan,”ujar Ucok Jumat (27/3/2015).
Simpang Lima Semper merupakan simpul dari lima jalan, yakni Jl Plumpang Semper, Jl Pegangsaan, Jl Tipar Cakung, Jl Tugu Raya, dan Jl Kramat Jaya. Lima jalan ini menuju daerah Cilincing, Tanjung Priok, dan Bekasi.
Ucok mengungkapkan kesadaran pengguna jalan kurang dan selalu tidak tertib membuat kemacetan makin parah. Ia berharap agar simpang Semper tersebut bisa diatur oleh pihak berwajib agar lebih tertib dan tidak menimbulkan kemacetan ke berbagai arah dan semrawut.

Berbeda dengan Simpang Semper, salah seorang sopir Metro Mini lainnya Rahmad (40) mengaku ketertiban di Simpang Plumpang lebih bagus daripada di Simpang Semper sebab di Simpang Plumpang lebih banyak petugas polisi yang bertugas.
“Kalau di Plumpang bagus malah jam 5 polisi sudah berjaga sehingga tak boleh ada metromini atau bus ngetem di sana jadinya lancar, selain itu ada juga petugas Dishub, mana berani kita ngetem,” ujar Rahmad.
———————————————————-
Jumat, 27 Maret 2015
Jurnalis : Henk Widi
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-