Cuaca Buruk, Warga Manfaatkan Pantai Untuk Budidaya Rumput Laut

Rumput Laut [net]

CENDANANEWS– Cuaca buruk serta angin kencang yang terkadang menghambat untuk melaut tidak menghambat warga untuk mencari penghasilan. Hal tersebut yang dilakukan warga Dusun Sumur Induk Desa Sumur Kecamatan Ketapang Lampung Selatan,Provisni Lampung.
Meskipun beberapa warga berprofesi sebagai nelayan namun disela kesibukannya mereka memanfaatkan pesisir pantai untuk budidaya rumput laut jenis bahan baku pembuatan agar agar.
“Kami melakukan budidaya rumput laut di sini sejak sekitar 15 tahun lalu. Lumayan untuk menambah penghasilan, ” ujar Lukman warga Dusun Sumur Induk kepada Cendananews.com Senin (16/3/2015).
Ia menjelaskan lokasi pantai di Dusun Sumur Induk memang cukup baik untuk budidaya rumput laut. Bahkan Lukman mengaku rata rata warga membudidayakan rumput laut sebanyak 2 hektar.  Mereka menggunakan tali, pelampung dari botol botol bekas minuman serta tiang tiang pancang sederhana untuk budidaya di perairan pantai Dusun Sumur Induk.
Budidaya rumput laut tersebut dilakukan secara berkelompok dengan 10 anggota perkelompok. Untuk satu hektar budidaya rumput laut ia bisa menghasilkan sekitar 2 ton dan dijual sebagai bahan baku kepada pengepul yang akan menjualnya ke pabrik kosmetik atau untuk pembuatan agar agar.
Dari penjualan rumput laut yang dilakukan secara berkelompok tersebut Lukman mengaku bisa mendapatkan penghasilan bersih sekitar 2 juta perorang. Uang sebanyak itu didapatkan dari pembagian dengan anggota kelompok lainnya setelah dipotong ongkos produksi dari mulai panen hingga penjemuran serta untuk uang kas kelompok.
“Dulu awalnya warga mengumpulkan rumput laut liar yang tumbuh di sini, namun berkat pelatihan budidaya secara tradisional mulai dilakukan, ” ungkapnya.
Meskipun melakukan budidaya rumputt laut menjanjikan namun Lukman dan beberapa warga lain juga mengaku tetap ada kendala. Kendala cuaca, hama penyakit, ikan pemangsa di perairan seringkali menurunkan mutu serta jumlah rumput laut yang dihasilkan.
Selain itu aktifitas perusahaan pasir, batu dengan kapal kapal tongkang yang terkadang limbah bahan bakar memperngaruhi kualitas rumput laut milik mereka. Tak hanya itu lokasi tambak udang yang ada di dekat perairan terkadang menggunakan obat obatan yang merusak rumput laut milik warga.
Namun ia juga mengungkapkan beberapa kelompok budidaya rumput laut di Dusun Sumur Induk mendapat pendampingan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten lampung Selatan.
“Kami mendapat bantuan modal perkelompok, pelatihan, penanganan budidaya, perawatan, panen hingga penanganan paska panen, ” ujar Lukman.
Dirinya berharap agar budidaya rumput laut tersebut makin diperhatikan oleh instansi terkait. Sebab budidaya rumput laut bisa menjadi sumber penghasilan warga. Ia juga berharap suatu ketika kelompok budidaya rumput laut bisa melakukan pengolahan rumput laut menjadi produk jadi agar lebih bernilai ekonomis tinggi.
“Selama ini kami kan menjual produk mentah untuk bahan baku. Karena produksinya masih sedikit kami menjualnya kepada pembeli yang datang ke sini berapa pun yang kami hasilkan, ” ujar Lukman.
———————————————————-
Senin, 16 Maret 2015
Jurnalis : Henk Widi
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-
Lihat juga...