Budidayakan Lebah Madu, Mulyono Pasok Pabrik Jamu 2 Ton Perbulan

Budidaya Lebah Madu [Foto:CND]

CENDANANEWS (Lampung) – Lebah yang dianggap sebagian orang merupakan binatang penggangu karena sengatannya kini menjadi mata pencaharian bagi Mulyono (50), lelaki asal Desa Pematang Pasir Kecamatan Ketapang Lampung Selatan Provinsi Lampung. Hal tersebut dibuktikan selama 20 tahun lebih ia menggeluti usaha ternak lebah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Bahkan mampu berbagi ilmu kepada perseorangan maupun kelompok yamng mau belajar kepadanya bagaimana membudidayakan lebah. Proses perawatan yang dilakukan terhadap lebah ternaknya menurut Mulyono pun sangat sederhana.
Disebutkan, biaya untuk usaha ini pun tergolong murah dan mudah. Juga tidak perlu nyali tinggi, sebab karakter lebah tidak akan menyengat jika tidak merasa terganggu. Untuk pengambilan madu sebaiknya dilakukan pada tanggal 11 sampai 13 penanggalan Jawa ( 1 minggu penanggalan Jawa hanya 5 hari-red). 
“Hal tersebut dilakukan agar madu dalam kondisi  penuh pada sarangnya,” terangnya bersemangat pada Cendananews.com, Sabtu (28/3/2015).
Berdasarkan pemaparannya, lebah tidak hanya dapat menghasilkan madu. Namun lebah juga dapat menghasilkan beberapa produk, di antaranya royal jeli, bee pollen, lilin batik (malam), dan yang sekarang sedang tren adalah terapi sengat lebah.
“Apapun yang dihasilkan lebah mampu mengobati berbagai macam penyakit dan dapat menambah stamina tubuh. Bagi penderita diabetes tidak perlu takut untuk mengkonsumsi, karena madu hanya mengandung kadar glukosa 2,3 persen. Sedangkan gula mencapai 10 persen, lebih tinggi kadar glukosanya, “ terangnya.
Kecintaannya pada lebah madu jenis aphis cerana ini,  membuat peternak lebah asal Lampung Selatan ini terdorong untuk menularkan ilmunya kepada orang lain. Bahkan ia  sudah mampu membina kelompok peternak lebah di berbagai tempat. Total ada sekitar 117 Kelompok binaannya di beberapa kabupaten di Lampung. Di antaranya Kabupaten Way kanan, Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Barat.
Saat ini  permintaan dari perusahaan jamu dan kecantikan selalu datang kepadanya. Bahkan  per bulan meminta kiriman madu lebih dari dua ton kepada Mulyono. Perusahaan jamu dari Semarang, Yogyakarta, dan Solo sudah menjadi langganannya.  Tentunya ini merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan. Untuk mengatasi hal tersebut ia bekerjasama dengan para peternak lebah lain dari wilayah Lampung yang rata rata adalah binaannya.
Potensi budidaya lebah yang cukup menjanjikan tersebut tak lantas membuat tetangganya tertarik budidaya lebah. Sehingga tak jarang lebah yang yang bersarang di rumah, pohon, tempat-tempat yang disukai lebah sering dibakar atau diusir dari sarangnya. Bahkan tak jarang ia memberikan pelatihan kepada anak-anak bagaimana bersahabat dengan lebah.
Uniknya  melihat potensi lebah di hutan-hutan di Lampung Selatan yang belum dimaksimalkan, untuk menyiasatinya ia mengadakan “sayembara” khusus anak-anak yang berhasil menemukan sarang lebah di manapun. Untuk anak-anak saya umumkan barangsiapa berhasil menunjukkan sarang lebah di manapun, di pohon, di rumah, atau tempat yang jadi sarang lebah. Akan diberikan uang Rp 5.000,-. Uniknya pernah ada empat anak dalam sehari datang, mereka datang dan mengaku melihat sarang lebah, pada sebuah lubang di pohon kelapa.
Jadi setiap anak yang datang diberinya uang Rp 5.000,- baru keesokan harinya keempat anak tersebut disuruh menunjukkan lokasinya, ternyata keempat anak tersebut menunjukkan lokasi yang sama yaitu di sebuah pohon kelapa. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak tidak takut terhadap hewan penyengat itu.
Menurut pria empat anak ini, di Lampung ada Gerakan Lampung Menghijau (GELAM) hal tersebut membuat pepohonan semakin banyak, dan akan membuat produksi bunga semakin meningkat, pengaruh terbesar adalah bagi koloni lebah yang pastinya akan mendapatkan sumber nectar dari bunga tersebut. Maka sebagai langkah nyatanya selain  memberikan pelatihan kepada masyarakat ia juga menganjurkan untuk menjaga tanaman yang bunganya bisa dimanfaatkan oleh lebah. Lebah dan pepohonan sama-sama menguntungkan dan hal tersebut selain menguntungkan secara ekonomis juga bisa menjaga kelestarian alam.

———————————————————-
Sabtu, 28 Maret 2015
Jurnalis : Henk Widi
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...