![]() |
Sebuah Motor Sedang Melintasi Jembatan Bambu [Foto:CND] |
CENDANANEWS (Lampung) – Warga Dusun Simpang Kenaat, Desa Sukaraja Kecamatan Palas, Lampung Selatan masih memanfaatkan jembatan gantung bambu. Jembatan gantung itu sudah lama dimanfaatkan untuk mengangkut hasil bumi. Puluhan ton jagung, karet, kelapa dan komoditas perkebunan lain diangkut oleh warga dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Karena akses untuk mengangkut hasil bumi tak bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan mobil. Meskipun harus ekstra hati-hati karena jembatan tersebut tak dilengkapi pagar pembatas keamanan yang standar, alih-alih tak hati-hati bisa terjebur ke sungai, namun warga merasa sangat terbantu.
Jembatan sepanjang 10 meter lebih tersebut dibangun oleh warga tepat di atas cabang pohon yang tumbuh di tepi Sungai Way Pisang sebagai sarana dalam memudahkan transportasi dan distribusi hasil bumi dan perkebunan, warga bergotong royong membuat jembatan yang terkesan seadanya namun kokoh dan bisa dilewati.
“Meski sederhana, namun jembatan bambu tersebut sangat membantu kami untuk distribusi hasil pertanian, “ ujar salah seorang petani setempat, Prapto kepada Cendananews.com Minggu (29/9/2015).
Harun (34), salah seorang warga lain mengaku, mereka sangat mendambakan jembatan penghubung dari semen dan beton yang permanen. Namun karena terbentur pendanaan terpaksa niat mereka diurungkan. Warga sepakat membangun jembatan yang materialnya terbuat dari tali besi baja, kayu, dan bambu yang dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bisa dilintasi untuk mengangkut hasil panen kebun milik warga.
Harun mengaku saat ini menggarap lahan seluas 2 hektar yang ditanami jagung tepat di tepian Sungai Way Pisang. Hampir sekitar 400 karung lebih bisa diangkut menggunakan transportasi motor melewati jembatan tersebut untuk dibawa ke jalan besar lalu diangkut menggunakan mobil.
“Saya menggunakan jasa ojek jagung agar bisa mengangkut jagung saat panen hingga ke seberang sungai lalu diangkut menggunakan mobil,” ujarnya.