Penyebab Harga BBM Indonesia Lebih Mahal Dari Malaysia

Kenapa biaya operasi di masing-masing wilayah bisa berbeda-beda ? karena biaya operasi tersebut mencakup biaya transportasi dan biaya marketing. Semakin jauh dari pusat pengolahan dan distribusi maka biaya yg dibebankan semakin mahal, itu logikanya.
Setelah itu baru perusahaan minyak membuat keuntungan, dimana keuntungan tersebut juga sudah ditetapkan yaitu 5 sen ringgit perliter untuk bensin premium dan 2.25 sen ringgit untuk solar / diesel.
Stasiun pengisian bahan bakar / Pompa Bensin / SPBU meraih keuntungan yg paling besar, namun keuntungan tersebut lagi-lagi sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 12.9 sen ringgit perliter untuk bensin / premium dan 7 sen ringgit untuk solar / diesel

4. Komponen Pajak Penjualan dan Subsidi yang dikombinasikan. Sesuai dengan UU Pajak Penjualan di Malaysia tahun 1972, disitu disebutkan bahwa pemerintahnya DAPAT memungut pajak penjualan MAKSIMAL sebesar 58.62 sen perliter untuk bensin / premium dan 19.64 sen ringgit perliter untuk solar / diesel. Hal ini mempunyai akibat / efek jika harga bbm di pompa bensin lebih rendah dari harga retail yang sudah ditetapkan, maka pemerintah bisa mengantungi kelebihan ini dalam artian bisa masuk dalam kategori pendapatan dari pajak ataupun jika tidak ingin membebankan rakyatnya, maka pemerintah dapat  menurunkan harga bbm dengan merivisi harga bbm retai tetap untuk menghilangkan perbedaan harga, sehingga selisih harga tersebut masuk ke kantung rakyat.

Namun sebaliknya, jika harga retail tetap itu lebih rendah dari biaya actual dari bensin / premium dan solar / diesel di pompa bensin, maka pemerintah akan membayar biaya subsidinya dengan range yang sama. Namun saat ini pemerintah Malaysia membuat kebijakan dengan membuat subsidi maksimum sebesar 30 sen ringgit perliter untuk bensin / premium dari maksimum subsidi yang diperbolehkan 58.62 sen ringgit, JIKA DIPERLUKAN.

Lihat juga...