Penyebab Harga BBM Indonesia Lebih Mahal Dari Malaysia

CENDANANEWS, Berita tentang harga BBM di Malaysia jauh lebih murah dari harga BBM di Indonesia, tentu membuat masyarakat bertanya-tanya apa yang menjadi penyebabnya. Untuk mendapatkan jawaban lebih detail mengenai hal ini, berikut adalah penjelasan yang diberikan oleh Wawan Setiawan, Direktur CNGI sekaligus pengamat masalah energi di Indonesia, khusus untuk pembaca Cendana News.

MALAYSIA
Pada tahun 1983 Malaysia memperkenalkan kebijakan baru yang namanya “Automatic Pricing Mechanism” yang gunanya adalah untuk menstabilkan harga BBM yang berlaku di negara tersebut dengan cara menambahkan sebuah variable berupa pajak penjualan dan subsidi, jadi harga BBM retail hanya akan berubah bila terjadi perbedaan harga minyak melebihi dari ambang batas nilai perbedaan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah nya, tentunya perubahan ini harus dilakukan sesuai dengan penafsiran pemerintah dan perhitungan yang matang dan tidak serta merta.

Harga minyak yang dijadikan patokan adalah MOPS (Mean of Platts of Singapore). Harga MOPS ini dijadikan referensi untuk negara-negara ASEAN dan bahkan Australia sekalipun.

Apa itu MOPS, MOPS adalah suatu nilai index yang selalu ditelusuri (tracked), di akses dan di update oleh Platts, sebuah perusahaan dari McGraw-Hill di Singapura dimana nilai index tersebut berdasarkan index rata-rata harian semua transaksi antara penjual dan pembeli dari semua barang / material yg berbasis minyak.

Seorang pembeli dari material yg berbahan baku minyak / berbasis minyak (a finished petroleum refined products), akan merujuk kepada MOPS index yang dapat dijadikan indicator lebih baik daripada merujuk kepada harga minyak mentah dunia. MOPS biasanya lebih tinggi dari harga minyak mentah, inilah kenapa pemerintah Malaysia menggunakan MOPS sebagai referensi standar untuk menetukan harga BBM daripada menggunakan harga minyak mentah NYMEX. Namun sayangnya, harga MOPS tidak mudah ditelusuri secara umum, kecuali orang-orang atau lembaga yg membeli lisensinya, dan tidak seperti NYMEX yang dapat diakses secara umum.
Variabel-variabel yang digunakan oleh pemerintah Malaysia sesuai dengan Automatic Pricing Mechanism adalah sebagai berikut :

1. Biaya-biaya untuk membeli product yang berdasarkan MOPS. 
2. Komponen Alfa, yaitu nilai yg diitetapkan 5 sen ringgit per liter untuk bensin / premium dan 4 sen ringgit per liter untuk solar / diesel. Angka-angka tersebut adalah untuk dana buffer / talangan / semacam oil & gas fund, dimana berfungsi untuk menalangi perusahaan minyak jika harga dasar pembelian produk minyak melebihi dari harga patokan MOPS yang dipublikasikan. Jika perbedaan harga tersebut lebih tinggi dari nilai alfa yang sudah ditetapkan, maka perusahaan minyak dibebankan biaya untuk menalangi selisih antara alfa dan harga beli produk minyak tersebut.
3. Biaya operasi, biaya operasi tergantuk dari letak geografis pusat distribusi BBM tersebut. Karena wilayah yang berbeda-beda, maka Malaysia menetapkan sebagai berikut :
Wilayah Semenanjung – Malaysia biaya operasinya sekitar 9.54 sen ringgit perliter
Wilayah  Sabah – Malaysia biaya operasinya sekitar 8.98 sen ringgit perliter.
Wilayah Serawak – Malaysia, biaya operasinya sekitar 8.13 sen ringgit perliter.

Lihat juga...