Tari Tuping Warisan Historis

Tari Tuping atau Topeng adalah jenis tarian yang berkembang sejak zaman perlawanan Pangeran Raden Inten II di daerah Penengahan Lampung Selatan . Tuping yang dikenakan merupakan sebuah ungkapan penyembunyian identitas asli pemakainya sewaktu melaksanakan tugas pada masa melawan penjajah Belanda di kaki Gunung Rajabasa
Hingga kini tari tuping terus dilestarikan dan bahkan dalam kegiatan kegiatan di Lampung Selatan tari tuping ini selalu disajikan. Jika dilihat sekilas maka akan terlihat jelas para penari tersebut menggunakan berbagai atribut diantaranya tombak dari bambu, rumbai rumbai yang beberapa dantaranya bahkan menggunakan daun daun kering yang sejarahnya merupakan pakaian untuk kamuflase. 
Tarian ini kini dilestarikan dan menjadi salah satu kekayaan tradisi di Lampung dan Lampung Selatan khususnya yang merupakan warisan historis perjuangan masyarakat Lampung Selatan. Tak salah jika di Kabupaten Lampung Selatan berdiri dengan kokoh tugu tuping yang ada di pertigaan jalan menuju ke area kantor Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan di Kalianda.
Dalam sejarahnya, ada sebanyak 12 tuping wajah yang berdasarkan sisi historis memiliki makna mendalam bagi para pejuang yang ada di Lampung Selatan saat perlawanan Pahlawan Raden Inten II melawan penjajah Belanda. Tuping tersebut memiliki makna dan tugas tersendiri:
Nama-nama Tupping 12 Wajah Dari Keratuan Darah Putih yang berada di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan ciri khas tuping yang dimaksud yakni:
1.     Berciri Khas  : Ikhung Tebak (Hidung Melintang)
Tugas : Di Gunung Rajabasa (Buai Tambal)
Dipakai Oleh : Kakhya Jaksa  (Ds.Kuripan)
2.     Berciri Khas      : Ikhung Cungak (Hidung Mendongak)
Tugas : Di Tanjung Tua (Tupai Tanoh)
Dipakai Oleh : Kakhya Khadin Patih (Ds.Kuripan)
3.     Berciri khas       : Luah Takhing (Keluar Taring)
Tugas : Anjak Kekhatuan Mit Matakhani Mati (Barat)
Dipakai Oleh : Kakhya Menanti Khatu (Ds.kuripan)
4.     Berciri Khas      : Jangguk Khawing (Janggut Panjang)
Tugas : Seragi Sampai Way Sekampung
Dipakai Oleh : Kakhya Jaga Pati (Ds.Kekiling)
5.     Berciri Khas      : Banguk Khabit (Mulut Sompel)
Tugas : Gunung Cukkih Selat Sunda
Dipakai Oleh : Kakhya Yuda Negara (Kekiling)
6.     Berciri Khas      : Bekhak Banguk (Mulut Lebar)
Tugas : Keliling Gunung
Dipakai Oleh : Kakhya Jaga Pamuk (Ds. Ruang Tengah)
7.     Berciri Khas      : Mata Sipit (Mata Sipit)
Tugas : Batu Payung
Dipakai Oleh : Temunggung Agung Khaja (Ds.Ruang Tengah)
8.     Berciri Khas      : Banguk Kicut (Mulut Mengot)
Tugas : Gunung Kakhang
Dipakai Oleh : Ngabihi Paksi (Ds.Ruang Tengah)
9.     Berciri Khas      : Pudak Bebai (Muka Perempuan)
Tugas : Tanjung Selaki
Dipakai Oleh : Kakhya Bangsa Saka (Ds.Ruang Tengah)
10.      Berciri Khas   : Mata Sipit / Kedugok (Mata Ngantuk)
Tugas : Anjak Kekhatuan Tugok Matakhani Minjak (Timur)
Dipakai Oleh : Kakhya Sangunda (Ds.Tetaan)
11.      Berciri Khas   : Mata Kicong (Mata Sebelah)
Tugas : Tuku Tiga
Dipakai Oleh : Kakhya Kiyai Sebuai (Ds.Tetaan)
12.      Berciri Khas   : Ikhung Pisek (Hidung Pesek)
Tugas : Sumokh Kucing
Dipakai Oleh : Khaja Temunggung (Ds.Tetaan)
Penulis Henk Widi
Editor Sari
Lihat juga...