Layang-Layang, Permainan Tradisional Digemari Anak Pedesaan Lamsel

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Permainan layang-layang atau layangan jadi alternatif bagi anak-anak pedesaan untuk mengisi waktu luang. Tren jenis layangan yang kerap dibuat dominan jenis bapangan.

Jenis bapangan dibuat dari bambu yang dibuat simetris bagian sayap dan ekor. Variasi layangan bapangan di antaranya adalah jenis tandan kupu kupu, tandan bulan, reog dan jenis hewan lain sesuai selera pembuat. Tandan merupakan rangka yang menjadi bentuk layangan dengan beragam bentuk unik.

Budiman, satu anak di Desa Sri Pendowo, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan menyebut usai panen jagung ia kerap membuat layangan. Jenis layangan bapangan berbentuk kupu kupu, ikan, naga, burung kerap dibuat.

Bermain layangan sebut Budiman jadi bentuk luapan kegembiraan usai musim panen. Sebab di wilayah tersebut tidak tersedia lapangan dan lokasi jalan dilintasi kabel listrik. Pilihan lahan luas untuk bermain layangan hanya ada di lokasi bekas kebun jagung. Usai jagung dipanen oleh orangtuanya ia bisa bermain di lahan yang luas.

“Kami membuat layangan sesuai musim jika mendekati panen maka anak anak mulai mencari bahan dari bambu,kertas, plastik dan benang untuk menciptakan layangan bapangan berbentuk unik,” cetus Budiman saat ditemui Cendana News, Minggu (4/10/2020).

Budiman beralasan usai panen kerap jadi musim layangan sebab orangtua sudah memiliki uang. Ia akan membeli bahan pembuatan layangan setelah mendapat uang hasil penjualan jagung. Jenis perlengkapan untuk bermain layangan paling pokok sebutnya jenis tambang khusus yang dibeli Rp50.000 perseratus meter. Bahan lain yang dibeli puluhan ribu berupa kertas,plastik,sementara bambu bisa diperoleh dari kebun.

Lihat juga...