Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank, Kamis pagi, melemah sebesar 63 poin menjadi Rp14.505 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.442 per dolar AS.
Dengan asumsi nilai tukar yang lebih realistis, lanjut Prasetyantoko, kendati implikasinya meningkatkan jumlah utang dan juga beban fiskal, namun nilai tukar tersebut lebih merepresentasikan situasi ekonomi yang terjadi.