Rupiah Melemah Seiring Tarik Menarik Sentimen di Pasar Uang
JAKARTA — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, melemah seiring tarik menarik sentimen positif dan negatif di pasar uang.
Rupiah ditutup melemah 95 poin atau 0,67 persen menjadi Rp14.378 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS.
“Diapit oleh sentimen negatif dan positif, pasar sepertinya agak bingung menentukan sikap. Sehingga wajar kalau arus modal asing kembali mengalir luar pasar,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Dengan situasi yang masih tidak menentu, membuat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sepertinya masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level rendah. Saat ini, Federal Funds Rate berada di 0-0,25 persen, terendah sejak 2015.
“Peserta rapat memperkirakan akan menahan suku bunga acuan hingga ada keyakinan bahwa ekonomi sudah melalui periode buruk ini serta berada di jalur pemenuhan target penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga,” tulis risalah rapat The Fed periode Juni 2020.
Dalam rapat tersebut, terlihat bahwa suasana kebatinan Gubernur The Fed Jerome Powell dan kolega begitu prihatin. Kata ketidakpastian sampai muncul 45 kali dalam notula rapat.
Meski akhir-akhir ini sentimen di pasar agak membaik, tetapi pertumbuhan ekonomi 2020 diprediksi tetap akan lemah dan ketidakpastian masih sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut, peserta rapat menilai proyeksi yang lebih pesimistis menjadi masuk akal.
Sentimen lainnya, perusahaan farmasi BioNTech menguji vaksin mereka kepada 24 relawan dan setelah 28 hari terlihat ada peningkatan antibodi untuk melawan virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China tersebut.