Dalam dektrit 5 Juli 1959, Bung Karno menjelaskan bahwa Pancasila menjiwai Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Ini diterima oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan aklamasi paling legetimite.
Peneliti Senior di Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Indonesia, yang juga Anggota Lembaga Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat, A.B. Kusuma menyebutkan, bangsa Indonesia harus memiliki kesadaran berkonstitusi, memiliki…
Penolakan RUU HIP dibarengi dengan mempersoalkan kembali hari lahirnya Pancasila. Satu kelompok menganggap hari lahirnya tanggal 18 Agustus 1945, kelompok lain 22 Juni 1945, yang oleh Yamin disebut Piagam Jakarta.
Sesuai dengan pidato Bung Karno yang tidak menyebut satu kata pun bahwa Pancasila adalah “ideologi”, di era Orde Baru, Pancasila dijadikan “azas” berbangsa dari negara yang multi agama, multi suku, multi bahasa, multi adat, multi budaya,…
Generasi muda Indonesia pada saat ini tidak banyak yang tahu, bahwa hanya berselang satu tahun sejak proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, kepemimpinan bangsa dihadapakan kemelut politik. Presiden Soekarno hendak di kudeta.
Bung Karno dan Pak Harto membuktikan bahwa tidak mudah menjadi presiden sekaligus pemimpin di negeri multi etnis, agama, suku, bahkan multi partai. Negeri beribu pulau dengan berbagai keragamannya ini butuh pemimpin yang cerdas, berani dan…
Menyikapi kemelut kebangsaan yang berkepanjangan saat itu, MPRS menganggap perlu untuk mengadakan Sidang Istimewa pada Maret 1967. Sementara Sidang Istimewa berlangsung, tokoh-tokoh partai politik, nasional, dan tentara, meminta kesediaan…