Kunjungi The Palace Museum: Menbud Jalin Kerja Sama Strategis

The Palace Museum adalah salah satu museum istana terbesar dan paling bersejarah di
dunia. Museum ini menempati kawasan Forbidden City di Beijing, yang dahulu merupakan
kompleks istana kaisar Tiongkok selama hampir 500 tahun, sejak Dinasti Ming (1368–1644) hingga Dinasti Qing (1644–1912). Pembangunannya dimulai pada 1406 dan selesai pada 1420, terdiri dari sekitar 980 bangunan di area seluas 72 hektar.

Forbidden City dirancang sebagai pusat kekuasaan politik dan simbol kosmos Tiongkok,
dengan denah simetris, balai upacara megah, taman, paviliun, gerbang-gerbang ikonik seperti Meridian Gate (South Gate), Gate of Divine Might (North Gate), dan aula penting seperti Hall of Supreme Harmony.

The Palace Museum resmi berdiri pada tahun 1925 setelah kekaisaran berakhir untuk
melestarikan dan memamerkan artefak seni, dokumen, dan benda upacara kekaisaran.

Koleksi museum berjumlah lebih dari 1,86 juta objek, termasuk lukisan klasik, kaligrafi,
keramik, patung perunggu, giok, tekstil, dan arsip kekaisaran.

Museum ini menjadi salah satu destinasi budaya paling populer di dunia dengan jumlah
pengunjung lebih dari 17 juta orang per tahun.

Mayoritas bahan bangunan di dalam kompleks ini terbuat dari kayu, sehingga konservasi dan
renovasi telah dilakukan berulang kali untuk memastikan kelestarian kompleks bersejarah ini, termasuk restorasi besar setelah kebakaran pada masa Dinasti Qing.

“Kita melihat bagaimana Forbidden City menjadi contoh nyata praktik preservasi dan
konservasi yang berjalan terus-menerus. Mereka melakukan perawatan dan renovasi berkali-kali untuk mempertahankan nilai sejarahnya, sembari tetap menghadirkan pengalaman edukatif bagi pengunjung,” pungkas Menteri Kebudayaan.

Lihat juga...