Menbud Inginkan Candi Borobudur Jadi Pusat Destinasi Ziarah
Menteri Agama, Nazaruddin Umar, pada sambutannya menyampaikan jika inti dari perayaan waisak ini adalah kontemplasi, yakni jiwa dan pikiran kita fokus memikirkan siapa sesungguhnya diri kita. Kontemplasi ini penting ditengah-tengah kehidupan yang penuh dengan godaan seperti sekarang ini.
“Di sini kita juga ditemani oleh para bhante, sangha, dan bikhu yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi guru. Kita semua diminta mencontoh orang-orang yang berkepribadian luhur seperti guru. Tantangannya adalah bagaimana mempraktekan pribadi luhur seperti guru di keluarganya. Saya berharap selepas mengikuti kegiatan keagamaan seperti ini dapat membawa pulang kepribadian yang baik,” ujar Menag.
Sedangkan Ketua Umum DPP WALUBI yang juga Ketua Panitia Waisak Nasional, Dra. S. Hartati Murdaya, menyebutkan bahwa selain kegiatan perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 Masehi, WALUBI juga berkomitmen untuk terus melaksanakan aksi kemanusiaan, baik dalam bentuk bakti sosial maupun bantuan bagi korban bencana di tanah air.
“Dengan semangat kasih sayang dan kepedulian, kita dapat menjadi pelita bagi sesama dan
menciptakan dunia yang lebih baik,” tutupnya.
Setelah acara utama, yakni menyambut detik – detik Waisak pukul 23.55.29 WIB, kegiatan
dilanjutkan dengan acara Pradaksina atau mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga (3) kali.
Kegiatan ini dilakukan bersama majelis-majelis Agama Buddha anggota WALUBI dan seluruh umat Buddha yang hadir di Candi Agung Borobudur. Perayaan Waisak 2025 diakhiri dengan pelepasan lampion sebanyak 2.569 buah, sebanyak umur Buddhis Era 2569 tahun ini.
Dalam acara penutup ini Menko IPK, Menbud, Menag, Wamenkraf, serta tamu undangan lainnya turut mengikuti dan melepaskan lampion, pada prosesi yang berlangsung di Lapangan Marga Utama Zona 2 Candi Borobudur tersebut. ***