PETASAN DAN HEALING KOLEKTIF

Oleh: Abdul Rohman Sukardi

Malam pergantian tahun 2024 saya di rumah saja. Tidak lagi terdorong berburu momentum pesta kembang api. Dari satu ke kota lain. Merasakan perbedaan vibe antar kota. Atau dari titik-titik keramaian di Jakarta.

Bangun-bangun pesta kembang api berlangsung. Merata terdengar dari semua arah. Sekitar 10 menitan tanpa henti. Bisa lebih. Seperti orkestrasi musik saja.

Sejumlah orang mengatakan itu pemborosan. Buang-buang duit. Bisa jadi benar. Pesta kembang api berlabgsung dari kota hingga kampung-kampung. Berapa duit berputar?.

Tapi melalui pesta itu terbayang keceriaan banyak orang. Mungkin keceriaan sesaat. Orang melupakan kesuntukannya. Melupakan masalah-masalahnya.

Lupa calon pilpresnya terancam kalah. Lupa pertengkaranya dengan sesamanya. Lupa akan beban-beban hidupnya.

Semua terhipnotis kembang api. Untuk sesaat.

Kita husnuddzon saja. Kita doakan semoga itu membuat banyak orang bahagia.

Anggaplah biaya yang dikeluarkan untuk pesta kembang api itu untuk biaya healing. Melupakan sejenak kesuntukan kolektif. Membeli kebahagiaan yang tidak bisa diberi oleh negara. Keceriaan bersama.

Tapi di balik itu juga banyak orang menyusuri kebahagiaan lain. Fokus berdzikir di Masjid atau rumah. Sholawatan, manaqiban, sholat malam, dst.

Semoga bangsa ini dinaungi curahan rahmat dan kebahagiaan oleh Allah Swt. Menjadi semakin maju dan bahagia.

Aamiin.

ARS, 1 Januari 2024

Lihat juga...