Soeharto Selamat dari Pembantaian Kemusuk, tapi ‘Gugur’ dalam Kepres 02 tahun 2022

Jurnalis : Jatmika H Kusmargana

Susanto mengaku sudah membandingkan halaman demi halaman naskah akademik. Ada sejumlah perbedaan signifikan yang membuat nama Soeharto hilang. Dia bahkan menilai ada tekanan politik dalam kasus ini.

“Pasti penulis naskah akademik 2022 bukan sejarawan yang mengerti. Sudah ada intervensi politik, sehingga bagi saya Surat Keputusan Presiden itu politis. Kita mungkin bisa menduga dari mana intervensi itu masuk. Masa mau mengangkat yang satu, kemudian yang satu ditenggelamkan dari fakta sejarah. Ada hadits atau entah apa yang mengatakan, janganlah kebencianmu membuatmu berbuat tidak adil,” terang Susanto.

Lain halnya dengan Kolonel Doktor Kusuma, pembicara ketiga dari Universitas Pertahanan, menyampaikan, Soeharto juga diuntungkan karena dirinya lahir dan besar di Yogyakarta. Ketika perang melawan Belanda berlangsung pasca Agresi II, Soeharto paham betul terkait wilayah-wilayah dalam kawasan perang. Kusuma bahkan menggambarkan bahwa Soeharto tahu semua jalan tikus di kawasan ini. “Ini adalah takdir sejarah seorang Soeharto yang harus dicatat”.

Lihat juga...