Sesjen Wantannas: Hanya 1,68 Juta Penduduk RI Bekerja di Sektor Maritim

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

YOGYAKARTA Cendana News —Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) Republik Indonesia, Laksdya TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia yang bergerak di sektor maritim atau kelautan masih sangat minim.

Hal itu disebabkan karena mayoritas penduduk Indonesia lebih banyak bekerja di sektor dataran.

“Berdasarkan data yang ada, saat ini hanya 1,68 juta orang atau 0,96 persen saja penduduk Indonesia yang saat ini bergulat di maritim,. Ini sangat kecil,” katanya dalam kuliah umum bertajuk Strategi Keamanan Nasional Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, di UGM, Rabu (24/8/2022).

Menurut Harjo, fakta tersebut sangat miris, karena sebenarnya posisi perairan Indonesia berada di posisi sangat strategis bagi pelayaran dan perdagangan internasional. Bahkan Indonesia memegang 4 dari 9 choke point dunia.

“Jauh sebelum penjajahan Belanda, negara kita Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang kuat. Namun setelah penjajahan, masyarakat kita lebih cenderung bergerak di bidang agraris. Itu karena selama masa penjajahan, kita tidak hanya dikuras kekayaan alamnya saja, tapi juga jiwa, semangat dan karakter rakyat yang diubah dari bahari menjadi agraris,” jelasnya.

Lebih lanju,t untuk mendukung kembalinya kedaulatan dan kemandirian maritim, menurut Harjo, diperlukan berbagai upaya serius untuk membangun kembali budaya maritim, menjaga dan mengelola sumber daya laut.

Mulai dari memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim, memperkuat diplomasi maritim, hingga menimbulkan semangat untuk untuk membangun kekuatan maritim.

Lebih jauh ia menjelaskan, sektor maritim juga bisa menjadi media pemersatu bangsa, media perhubungan, media penyedia sumber daya alam, serta media membangun pengaruh dan media pertahanan dan keamanan.

Lihat juga...