Penerapan Tenaga Kerja Maritim Masih Rendah

SEMARANG – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Mentistekdikti) Muhammad Nasir, menekankan eksplorasi sumber daya maritim di Indonesia harus menggunakan teknologi, agar hasil yang didapat maksimal.

Nasir dalam pidatonya di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (11/11/2017), mengatakan potensi pemanfaatan sumber daya maritim Indonesia sangat besar mulai dari perikanan hingga bidang energi terbarukan.

Bahkan, Nasir memperkirakan 30 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa didapat dari bidang maritim, bila pemanfaatannya benar-benar maksimal. Nasir juga mengakui, penerapan tenaga kerja di bidang maritim juga masih sangat rendah.

“Masih jauh, masih di bawah. Kita masih rendah, tapi potensinya besar. Kita kalau bisa gerakkan, 30 persen ekonomi dari laut nanti,” kata Nasir, menjawab seberapa besar penyerapan tenaga kerja bidang maritim di Indonesia.

Salah satu cara mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya maritim ialah dengan penggunaan teknologi. Nasir menerangkan, nelayan dan pelaku usaha perikanan tangkap harus sudah menggunakan teknologi dalam berlayar untuk memaksimalkan hasil tangkap dan efisiensi bahan bakar.

Dia menjelaskan, peran peneliti dalam pengembangan riset bidang kemaritiman sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu riset yang diprioritaskan.

“Nelayan kita kalau melaut jangan hanya mencari ikan, kalau nggak dapat ikan dia rugi bahan bakar. Tapi, bagaimana dia melaut telah menentukan lokasi yang banyak ikannya. “Risetnya kita gunakan, pakai sistem satelit dan sebagainya harus kita kembangkan. Kalau kita tidak pikirkan itu, ya ‘wassalam’,” ujar Nasir.

Lihat juga...