4 Juli, Presiden Soeharto Jadi Tamu Kehormatan di Parlemen Kanada Hingga Dukungan Kemerdekaan Brunei
Presiden Soeharto Menghadiri Jamuan Makan Malam Kanselir Jerman, Helmut Kohl
KAMIS, 4 JULI 1991 Presiden dan Ibu Soeharto siang ini menghadiri jamuan makan yang diadakan oleh Kanselir Jerman, Dr Helmut Kohl.
Dalam pidato selamat datangnya, Kanselir Kohl antara lain mengatakan bahwa pemerintahnya berkeinginan untuk turut ambil bagian dalam memelihara hutan tropis Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik dan dilestarikan.
Keinginan itu dikemukakannya dengan alasan bahwa sudah seharusnya kalau kita mulai menghadapi secara lebih baik salah satu tantangan terbesar pada masa ini, yaitu terancamnya alam dan sumber daya hidup di seluruh dunia.
Dalam pidato balasannya, Kepala Negara menguraikan bagaimana kaitan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.
Kemudian dengan mengungkapkan bentuk-bentuk kerjasama teknik untuk konservasi hutan antara kedua negara, Presiden menganggap wajar jika kedua negara berusaha terus mengembangkan kerjasama dalam bidang pelestarian lingkungan hidup.
Jamuan makan siang itu dimanfaatkan juga oleh Presiden untuk mengemukakan sebuah “ide segitiga”.
Dalam hubungan ini, Presiden mengatakan bahwa penyatuan Jerman membuka kemungkinan kemungkinan bagi peningkatan kerjasama antara kedua negara dan bangsa.
Apabila Jerman bagian timur memerlukan barang-barang yang dapat diperoleh atau dihasilkan dengan lebih murah di Indonesia, misalnya, maka Indonesia dapat menyediakannya.
Atau, Jerman dapat menanamkan modalnya di Indonesia untuk menghasilkan barang-barang tersebut.
Sebaliknya, jika Indonesia membutuhkan sesuatu yang dapat dihasilkan di Jerman bagian Timur, tetapi kami tidak mempunyai dana yang cukup, maka hendaknya kami dapat memperoleh kebutuhan itu dengan pembayaran yang bersyarat lunak dengan menggunakan bantuan dana yang diperuntukkan bagi pembangunan Jerman bagian timur.