4 Juli, Presiden Soeharto Jadi Tamu Kehormatan di Parlemen Kanada Hingga Dukungan Kemerdekaan Brunei
Presiden Soeharto Inginkan ASEAN Dukung Kemerdekaan Brunei
SELASA, 4 JULI 1978 Presiden Soeharto menginginkan supaya Brunai benar-benar merdeka. Ia juga mengharapkan agar negara-negara anggota ASEAN sepenuhnya membantu proses kemerdekaan tersebut. Demikian diungkapkan oleh Menteri Penerangan, Ali Murtopo, seusai menghadap Presiden Soeharto di Cendana siang ini.
Hadiri Festival Jakarta 1978, Presiden Soeharto: Kita Hendak Bangun Masyarakat Modern Berdasarkan Pancasila
SELASA, 4 JULI 1978 Presiden Soeharto malam ini menghadiri Malam Kesenian Festival Jakarta 78, yang diselenggarakan di Sasono Langen Budoyo, TMII, Jakarta. Dalam kata sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa pada masa kita memberikan prioritas kepada bidang-bidang lain, masalah kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Kehidupan kesenian memperoleh guncangan-guncangan yang fundamental. Tetapi hal itu tidak dapat kita hindari.
Dikatakannya bahwa kita sekarang ini hendak membangun sebuah masyarakat modern yang berlandaskan Pancasila, yang bertolak dari Wawasan Nusantara. Dalam proses yang demikian itu, dengan sendirinya akan ada dasar-dasar kebudayaan lama yang harus kita sesuaikan dengan kenyataan-kenyataan hari ini, menuju masyarakat yang hendak kita bangun. Tetapi yang berubah itu hanyalah permukaannya saja, karena dasarnya, intinya, akan tetap, karena akan kita kembangkan atas dasar Pancasila. Hanya dengan kesadaran demikianlah kita akan dapat membina dan mengembangkan kehidupan kesenian tradisional kita. Demikian Presiden.
Harga di Negara OPEC Naik, Sidang Kabinet Tidak Naikkan Harga Minyak Dalam Negeri
RABU, 4 JULI 1979, Presiden Soeharto pagi ini memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin di Bina Graha. Sidang yang dibuka pada jam 10.20 itu antara lain menetapkan bahwa Pemerintah tidak akan menaikkan harga minyak didalam negeri sekalipun harga minyak mentah negara-negara anggota OPEC telah naik. Dengan keputusan ini maka subsidi yang diberikan Pemerintah akan bertambah besar, sehingga tahun 1979/1980 diperkirakan mencapai Rp 400 miliar. Selain itu, dalam rangka lebaran, kabinet juga memutuskan untuk memperbanyak persediaan sembilan bahan pokok terutama beras, daging, dan kedelai.
Presiden Soeharto Menghadiri Jamuan Makan Malam Kanselir Jerman, Helmut Kohl