Hari Sepeda Internasional, Begini Sejarahnya di Masa Presiden Soeharto

Editor: Koko Triarko

Pabrik ini memproduksi sepeda dengan merek Turangga. Saat itu, Soeharto mengungkapkan kegembirannya.

Bahwa, IKPN bisa membangun sebuah pabrik sepeda pertama di Indonesia.

Baca juga: Ini Sejarah Hari Lanjut Usia Nasional yang Dicanangkan Soeharto

Dalam pidato peresmiannya, Soeharto mengatakan pembangunan pabrik sepeda untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sepeda dinilai mampu memenuhi kebutuhan transportasi rakyat kecil, termasuk Pegawai Negeri golongan rendah di daerah-daerah. Dan, penghubung di wilayah pedesaan.

Presiden Soeharto memang memiliki cita-cita khusus saat memberikan merek sepeda itu Turangga, yang berarti kuda.

Ia ingin Turangga menjadi alat transportasi yang bisa dinikmati masyarakat secara luas.

Namun, sayangnya pabrik sepeda Turangga hanya bertahan enam tahun sejak diresmikan.

Pabrik ini akhirnya dijual karena terus-menerus merugi.

Pada 9 Agustus 1975, Presiden Soeharto pernah meresmikan pabrik sepeda PT Daya Sakti di Selirit, Panjang, Lampung.

Pada kesempatan itu, pemilik pabrik sepeda tersebut menyumbangkan 30 sepeda kepada Presiden Soeharto.

Sepeda-sepeda tersebut kemudian diserahkan kepada Gubernur Lampung.

Soeharto berpesan, agar sepeda itu diberikan kepada para transmigran sebagai alat penunjang transportasi mereka.

Meski sempat terkendala di era 1970an, perkembangan pabrik sepeda di Indonesia mulai berkembang pesat di era 1980-1990an.

Sejumlah pabrik sepeda nasional bermunculan di tahun-tahun ini.

Salah satunya pabrik sepeda Federal yang didirikan oleh Grup Astra, milik William Soeryadjaya.

Sepeda Federal merupakan salah-satu sepeda paling fenomenal di Indonesia.

Federal yang terkenal dengan jenis sepeda MTB-nya mampu membuat hobi sepeda booming dan populer di masyarakat kala itu.

Lihat juga...