26 Juni, Pengukuhan Supersemar Melalui Tap MPRS Hingga Presiden Soeharto Anjurkan Setiap Keluarga Ternak Kelinci
JUM’AT, 26 JUNI 1981 Mulai jam 09.00 pagi ini, bertempat di Istana Merdeka, Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan empat mata dengan Presiden Chun Doo Hwan. Pada kesempatan itu Presiden Soeharto telah menguraikan tentang usaha pembangunan dan sistem pemerintahan di Indonesia. Selain itu pembicaraan terfokus pada usaha untuk mempererat hubungan kedua belah pihak dan meningkatkan hubungan tersebut dalam berbagai bidang.
Dalam pembicaraan tersebut, Presiden Soeharto dapat menyetujui permintaan Korea agar Indonesia dapat menyediakan LNG sebanyak 1,5 juta kaki kubik pertahun. Namun untuk pelaksanaannya masih perlu dirundingkan lebih lanjut oleh kedua pemerintah.
Menerima Menhut, Presiden Soeharto: Industri Kehutanan Gunakan Peralatan Buatan Dalam Negeri
SELASA, 26 JUNI 1984 Presiden Soeharto mengharapkan agar industri kehutanan dapat meningkatkan nilai tambah dengan memanfaatkan dan menggunakan peralatan mesin dan alat-alat angkutan yang sudah dapat dibuat di dalam negeri. Selain itu ia juga mengharapkan supaya diusahakan secara terus menerus dan optimal, sehingga pemasaran kayu lapis kita di luar negeri dapat diperluas.
Demikian dikatakan oleh Menteri Kehutanan, Sudjarwo, setelah diterima Kepala Negara di Bina Graha pagi ini. Dalam pertemuan yang berlangsung selama setengah jam itu, ia telah melaporkan kepada Presiden mengenai rencana pembangunan hutan buatan di pantai Angke Kapuk, Jakarta Utara, dengan luas lebih kurang 100 hektar. Hutan buatan ini akan digunakan sebagai tempat rekreasi yang dilengkapi dengan fasilitas lapangan golf dan ski air. Juga dilaporkannya kepada Kepala Negara tentang pembentukan Asosiasi Pengusaha Flora dan Fauna; asosiasi ini mempunyai anggota sebanyak 60 orang yang terdiri dari pengusaha peternak buaya, ular, penyu, dan burung.