Di Rumah Farah

CERPEN YULPUTRA NOPRIZAL

Datanglah aku malam itu ke rumah Farah pukul setengah delapan. Aku lihat rumahnya, tampak sepi. Pintu pagar tertutup tapi pintu rumahnya terbuka. Kubuka pintu pagar dan segera sampai di depan pintu rumahnya yang terbuka. Tak lama aku berdiri, segera Farah keluar dari dalam kamar.

Farah menyuruhku masuk. Tak lama kami pun sudah duduk berhadap-hadapan di kursi ruang tamu. Aku gembira sebab tidak ada sedikit pun Farah menyinggung soal kejadian di pasar.

“Kok sepi,” kataku.

“Papa dan Mama pergi ke Padang. Sedangkan kakak pergi ke tempat Etek,” kata Farah.

Sempat tertegun, akhirnya kuutarakan juga isi hatiku kepada Farah. Farah lama diam sampai akhirnya ia katakan menerimaku jadi pacarnya.

Mulai malam itu resmilah kami berpacaran. Aku jadi leluasa mengajak Farah ke mana-mana. Itu jauh berbeda ketika hubungan kami sebelumnya yang tanpa status. Kuajak Farah makan bakso, kuajak Farah beli rambutan, kuajak Farah ke pantai, dan kami kunjungi tempat-tempat wisata di siang hari.
***

Malam itu aku ke rumah Ramli. Setelah mengetuk pintu, Ramli mempersilahkanku masuk. Dan kami pun duduk di kursi.

“Aku ingin mengajak kau main ke rumah Farah,” kataku.

Aku ceritakan statusku dengan Farah. Kami juga bercerita masa-masa SD dahulu. Aku, Ramli, dan Farah satu SD di kampung. Ketika SMP aku dan Ramli satu sekolah, sedangkan Farah sekolah di Padang. SMA Farah di kampung lagi. Tapi waktu SMA aku dan Farah tidak dekat. Juga sedikit saja yang aku tahu tentangnya.

Kami pun keluar dari rumah Ramli.

Kami berjalan kaki saja ke rumah Farah. Sesampainya di rumah Farah, Ramli membiarkanku ngobrol berdua dengan Farah di dalam rumah. Papa dan Mama Farah tidak di rumah.

Lihat juga...