Sepi Penumpang, Penghasilan Kuli Panggul di Bakauheni Minim
Editor: Koko Triarko
Menurut Sahbudin, penumpang juga kerap menawar jasa angkutnya. Menyesuaikan jarak antara gangway kapal ke terminal dan sebaliknya.
Dari jasa angkut itu Sahbudin biasanya menerima upah sekitar Rp20.000 hingga Rp30.000.
“Pengguna jasa kerap membawa tas, kardus, karung, ember hingga koper berisi oleh-oleh,” katanya.
Sementara itu penyedia jasa pencari penumpang atau dikenal penyengget juga mengalami hal yang sama.
Banyaknya pemudik yang menggunakan bus travel, dan kendaraan pribadi membuat jumlah penumpang menurun.
Lukito, salah satu penyengget mengatakan banyaknya kegiatan mudik bareng dengan bus dan memakai travel langsung, mobil pribadi dan motor membuat pemakai travel berkurang.
Sementara itu pantauan Cendana News di Pelabuhan Bakauheni, Kamis (28/4) malam, arus kendaraan berbagai jenis asal Sumatera tujuan Jawa ramai lancar.
PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni mengoperasikan 7 dermaga, yaitu 1 dermaga eksekutif dan 6 dermaga reguler.
Kendaraan pengangkut pemudik asal Sumatera sebagian memilih dermaga eksekutif.
Sejumlah pemudik memilih memakai jasa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), kendaraan pribadi dengan pilihan waktu perjalanan malam hari. Sejumlah dermaga terlihat dipenuhi antrean kendaraan yang akan naik ke kapal.